Di tengah maraknya transformasi digital, para pelaku usaha di Tanah Air wajib mewaspadai meningkatnya ancaman kejahatan siber dan menerapkan solusi teknologi yang tepat.
Transformasi digital mempermudah proses bisnis tetapi juga meningkatkan risiko serangan siber, misalnya malware dan ransomware. Sebagai contoh perusahaan ritel dengan banyak kantor cabang sangat rentan terhadap serangan ini, yang dapat mengakibatkan sistem manajemen ritel lumpuh, tidak bisa diakses atau bahkan diambil alih oleh pihak lain.
“Itu sangat berbahaya dan harus diwaspadai,” tandas Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk. Di hadapan peserta seminar “Optimizing Network Security and Management for Enhanced Efficiency” di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (21/5), ia menyatakan bahwa serangan siber dapat mengganggu hubungan antarjaringan toko, layanan transaksi, dan pengelolaan big data.
Untuk mengatasi ancaman ini di industri ritel, Multipolar Technology menawarkan dua solusi: HPE Aruba Networking SSE dan HPE Aruba Networking Central. HPE Aruba Networking SSE adalah solusi pemantau keluar-masuk trafik jaringan perusahaan yang mendeteksi, memfilter, dan mengawasi keamanan trafik. Solusi ini terdiri dari empat pilar: ZTNA (Zero Trust Network Access), SWG (Secure Web Gateway), CASB (Cloud Access Security Broker), dan DEM (Digital Experience Monitoring).
ZTNA bertugas memastikan keamanan akses ke aplikasi pada data center dan cloud, sedangkan SWG mengamankan akses ke internet dan melindungi dari malicious threat.
CASB berperan mengamankan akses ke aplikasi SaaS dan melindungi dari data loss. Dan DEM memonitor kinerja pengguna dan melakukan troubleshoot untuk mengakses isu dari semua trafik.
Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head, Multipolar Technology, dengan penjagaan keamanan yang bersifat ZTNA dan edge-to-cloud, setiap pergerakan yang masuk ke dalam jaringan berteknologi Aruba SSE dianggap tidak ada yang bisa dipercaya, sekalipun dari internal perusahaan. Setiap kali ada permintaan akses, setiap kali itu pula proses verifikasi identitas akan dilakukan, sehingga keamanan terus terjaga.
“Konsepnya adalah memusatkan keamanan di tepi jaringan sehingga menghasilkan pengawasan yang jauh lebih ketat, respons ancaman yang lebih cepat, dan pengelolaan akses yang lebih fleksibel,” jelas Ade Wachyu di seminar yang digelar oleh Multipolar Technology bekerja sama dengan Helios Informatika Nusantara dan HPE.
Solusi lainnya adalah HPE Aruba Networking Central, yang berupa layanan berbasis cloud untuk mengelola perangkat jaringan, yang mempermudah operasional dengan mengelola perangkat dalam satu lokasi. Fitur unggulan Aruba Central adalah AIOps, yang membantu operasional TI dalam mendeteksi dan menyelesaikan masalah jaringan.
Menurut Multipolar Technology, kedua solusi ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan ritel, juga manufaktur, perbankan, dan sektor lainnya yang memiliki cabang banyak, terutama sektor atau perusahaan yang sudah menerapkan pola kerja karyawan dari mana saja (work from anywhere), menggunakan perangkat apa saja (bring your own device), dan aplikasi apa saja.
Yohan Gunawan merekomendasikan penggunaan solusi Aruba SSE dan Aruba Central untuk mencegah kerugian akibat kejahatan siber.
Baca juga: Multipolar Technology Soroti 2 Teknologi Perbankan Terkini, Ada AI
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR