Chatbot AI Grok menggunakan unggahan pengguna untuk membuat ringkasan, termasuk artikel berita dan percakapan antar pengguna. Contohnya, Grok bisa merangkum laporan pendapatan Apple, bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, dan debat Musk tentang pinjaman nasional seperti dikutip Engadget.
Meskipun mirip dengan fitur Moments di platform lain, Grok menekankan bahwa ringkasannya mungkin tidak selalu benar, sehingga pengguna disarankan untuk melakukan verifikasi. Grok juga mengingatkan bahwa informasi yang dirangkumnya dihimpun dari berbagai unggahan di X dan dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu.
Bikin Program Komputer
Startup artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan xAI meluncurkan update terbarunya Grok-1.5 yang memungkinkan Chatbot AI milik Elon Musk itu lebih mampu bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI. Update itu meningkatkan kemampuan Grok dalam menganalisis persoalan Matematika dan mampu membuat program komputer lebih cepat dan akurat.
Update itu juga mencakup penggunaan model bahasa terbaru dan meningkatkan kemampuan Grok dalam memproses konteks yang lebih panjang. Grok-1.5 diklaim dapat bersaing dengan model bahasa besar lainnya seperti GPT-4, Gemini Pro 1.5, dan Claude 3 Opus. Data yang dirilis menunjukkan peningkatan yang besar terutama dalam benchmark matematika dan pemrosesan konteks yang lebih panjang.
Fitur utama Grok-1.5 adalah kemampuannya untuk memproses konteks hingga 128 ribu token, namun kemajuan dalam skor akademis dan multimodal masih perlu klarifikasi lebih lanjut. Meskipun demikian, keunggulan Grok-1.5 mungkin tidak bertahan lama dengan kemungkinan rilis GPT-5 oleh OpenAI. Data yang dirilis oleh xAI menunjukkan peningkatan yang signifikan dari Grok-1.5 dibandingkan dengan versi sebelumnya, Grok-1. Terutama dalam benchmark MATH dan GSM8K, Grok-1.5 telah menunjukkan kemajuan yang besar.
Saat ini, Grok hanya tersedia untuk pengguna Premium+ di platform X (sebelumnya Twitter), tetapi Elon Musk berjanji untuk membukanya bagi pengguna Premium reguler. Perusahaan juga baru-baru ini membuat Grok chatbot menjadi open source setelah Musk menggugat OpenAI dan Sam Altman atas dugaan meninggalkan misi nirlaba.
Baca Juga: Indonesia dan China Tingkatkan Kerjasama Transformasi Digital dan AI
Baca Juga: Alasan iPhone Harus Update ke iOS 18, Ada Fitur AI dan Perbaikan Layar
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR