Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan Starlink membangun Network Operation Center (NOC) Starlink di Karawang dan Cibitung, Bekasi. Direktur Telekomunikasi Kominfo, Aju Widya Sari mengatakan Starlink tidak akan mencabut izin penyelenggaraan Starlink di Indonesia karena Starlink sudah mendapat dan memenuhi izin, dan sudah boleh berusaha di Indonesia.
"NOC sudah ada di Indonesia itu salah satu persyaratan untuk ULO dan sudah bisa membuktikan kalau NOC-nya ada di Indonesia. Sudah ada NOC sebelum izin terbit, di Karawang dan Cibitung ada satu. Bisa remote gateway di Cibitung diremote ke Karawang," kata Aju saat ditemui usai acara Ericsson Imagine Live 2024, di Jakarta.
"Starlink sudah mengantongi izin berhak berusaha di Indonesia sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap regulasi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, menegaskan pihaknya telah meminta kepada PT Starlink Service Indonesia, penyedia layanan internet berbasis satelit, untuk memiliki pusat jaringan operasi atau Network Operation Center (NOC) di Indonesia.
Starlink juga mempunyai izin jasa penyelenggara multimedia akses internet (ISP) dan izin penyelenggara jaringan tetap tertutup media VSAT dan jasa multimedia layanan akses internet. Kedua, pembangunan gateway di Indonesia dan ketiga, komitmen mematuhi semua peraturan yang berlaku di Indonesia terkait dengan perlindungan data pribadi dan lalu lintas data, termasuk persyarataan penegakkan hukum.
SpaceX mengungkapkan jumlah pengguna layanan internet berbasis satelit Starlink mencapai tiga juta di seluruh dunia sejak peluncurannya pada 2015. Pengguna Starlink tersebar di hampir 100 negara, mencakup tujuh benua dan samudera termasuk Indonesia.
"Jumlah pengguna Starlink di seluruh dunia melebihi tiga juta dan terus bertambah," demikian pernyataan dari Starlink.
CEO SpaceX Elon Musk menghadiri World Water Forum di Bali sekaligus meresmikan layanan jaringan Internet Starlink di pasar ritel Indonesia. Starlink sendiri bisa menyelesaikan permasalahan internet di Indonesia terutama di daerah terpencil. Apalagi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa layanan Starlink telah berhasil melalui tahapan Uji Laik Operasi (ULO).
Hal itu membuat Starlink telah direstui untuk melayani pelanggan ritel Indonesia dan sudah banyak dipesan oleh masyarakat Indonesia. Starlink sudah memasang banderol harga untuk layanan-layanan yang ditawarkan di situsnya. Ada dua opsi paket layanan yang diberikan Starlink, yakni personal dan bisnis. Masing-masing opsi terbagi menjadi tiga kategori paket, yakni residensial atau lokasi tetap, jelajah atau mobilitas darat, dan kapal atau mobilitas di laut.
Selain membayar biaya langganan, setiap layanan yang diberikan mengharuskan pengguna untuk membeli serta perangkat penerima sinyal satelit. Starlink sendiri saat ini telah beroperasi di puluhan negara. Selain Indonesia, negara tetangga Malaysia dan Filipina juga telah bisa mendapatkan layanan Starlink.
Baca Juga: ISP Lokal Minta Starlink Harus Mematuhi Regulasi di Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR