OpenAI meluncurkan ChatGPT Edu, sebuah chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk kebutuhan akademis di perguruan tinggi. OpenAI mengatakan ChatGPT Edu membantu perangkat sekolah menerapkan AI secara lebih luas bagi siswa dan komunitas kampus mereka.
ChatGPT Edu menawarkan akses ke GPT-4o, model bahasa besar terbaru dari OpenAI yang diumumkan awal bulan ini. OpenAI mengklaim bahwa model itu memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya dalam hal interpretasi teks, pemrograman, analisis data, dan akses web.
Fitur ChatGPT Edu termasuk batas pesan yang lebih tinggi dibandingkan versi gratis ChatGPT, serta kemampuan bagi perguruan tinggi untuk membuat versi kustom dari ChatGPT yang dilatih dengan data mereka sendiri dan digunakan dalam lingkungan kampus.
OpenAI menegaskan bahwa data dan percakapan di dalam ChatGPT Edu tidak akan digunakan untuk melatih model AI mereka. Menurut laporan Engadget, pengenalan ChatGPT pada akhir 2022 menimbulkan kekhawatiran mengenai integritas akademik dan potensi penyalahgunaan AI dalam pendidikan.
OpenAI mengembangkan ChatGPT Edu setelah melihat penggunaannya di berbagai kampus seperti Wharton, Arizona State University, dan Columbia. Misalnya, mahasiswa pascasarjana bisnis dan manajemen di Wharton menggunakan GPT untuk menyelesaikan tugas refleksi akhir mereka dengan materi pembelajaran yang dilatih, sementara Arizona State University bereksperimen dengan GPT untuk percakapan dalam bahasa Jerman guna membantu mahasiswa yang mempelajari bahasa tersebut.
Mirip Otak Manusia
OpenAI baru saja meluncurkan GPT-4o yang memiliki kemampuan lebih canggih dengan peningkatan signifikan dalam audio, video, dan analisis data. Sam Altman (CEO OpenAI) mengungkapkan saat ini OpenAI saat sedang mengembangkan model AI GPT-5 yang kemampuannya mirip dengan otak manusia.
"GPT-5 akan menjadi puncak 'otak virtual' yang dapat membantu pengguna menyelesaikan berbagai tugas. Cara ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dan adaptasi GPT-5 akan jauh melampaui model AI konvensional," katanya.
Altman juga menyatakan GPT-5 mungkin akan diberi nama yang berbeda saat dirilis nanti. OpenAI pertama kali merilis GPT-1 pada tahun 2018, dan kini telah mencapai GPT-4o, penerus dari GPT-4 yang diluncurkan pada tahun 2023. Meski Altman tidak memberikan detail mengenai kapan GPT-5 akan diluncurkan, kehadiran model AI ini berpotensi merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
Saat ini, ChatGPT berbasis GPT-4o sudah dilengkapi kemampuan seperti melihat dan mendengar lingkungannya. Kemungkinan besar, kita hanya tinggal menunggu waktu sampai AI benar-benar bisa berpikir sendiri layaknya manusia.
Pertengahan Tahun
OpenAI akan memperkenalkan model AI terbaru GPT-5 pada pertengahan tahun ini atau saat musim panas. Dua sumber yang familiar dengan perkembangan di OpenAI mengungkapkan bahwa beberapa pelanggan bisnis baru-baru ini telah menerima demo dari model terbaru dan perbaikan terkait untuk ChatGPT.
GPT-5 akan membawa sejumlah perbaikan yang signifikan dari versi sebelumnya. Model AI itu dirancang untuk meningkatkan konsistensi, kreativitas, dan responsivitas teks yang dihasilkan oleh ChatGPT. Pengguna diharapkan akan mendapatkan pengalaman berinteraksi yang lebih alami dan memuaskan dengan chatbot seperti dikutip Business Insider.
Selain itu, OpenAI juga akan meningkatkan kecerdasan emosional dan pemahaman konteks ChatGPT. Hal itu memungkinkan ChatGPT untuk lebih sensitif terhadap nuansa dan perasaan dalam percakapan, serta lebih baik dalam memahami konteks dari pertanyaan dan tanggapan pengguna. Tentunya, peningkatan itu membuat ChatGPT lebih luwes dalam memberikan respon yang relevan dan bermakna.
Peluncuran GPT-5 diharapkan menjadi tonggak penting dalam evolusi kecerdasan buatan generatif, membuka peluang baru dalam berbagai aplikasi AI di berbagai sektor industri. Pengguna dan pengembang di seluruh dunia dengan antusias menantikan peluncuran GPT-5 ini, dengan harapan bahwa model baru ini akan membawa terobosan-terobosan baru dalam dunia kecerdasan buatan dan meningkatkan interaksi manusia dengan teknologi secara signifikan.
GPT 4.5 Turbo
OpenAI akan memperkenalkan model bahasa terbaru GPT-4.5 Turbo yang akan menjadi model bahasa AI paling tangguh di pasar. Model ini diumumkan setahun setelah peluncuran sukses GPT-4 yang menunjukkan kinerja cemerlang dalam berbagai tes dan benchmark.
Model bahasa GPT-4.5 Turbo menghadirkan peningkatan signifikan dalam kecepatan, akurasi, dan skalabilitas dibandingkan dengan pendahulunya. Salah satu aspek menarik dari bocoran kemampuan meraih informasi dan data hingga Juni 2024.
Salah satu peningkatan signifikan GPT-4.5 Turbo adalah jendela panjang konteks sebesar 256 ribu token, yang menggandakan jumlah token GPT-4 Turbo saat ini sebesar 128 ribu. Langkah ini tampaknya merupakan respons OpenAI terhadap pesaing yang meluncurkan model dengan jendela konteks yang semakin besar.
Sejak Google mengganti nama Bard menjadi Gemini dan memperkenalkan update baru pada Model AI-nya, perdebatan terus berlangsung, dengan orang-orang memikirkan kemungkinan untuk mempertimbangkan Gemini sebagai LLM pilihan mereka. OpenAI belum mengungkapkan status GPT-4.5 Turbo dan tanggal Juni 2024 masih tertutup rapat. Bukan suatu kebetulan bahwa kebocoran tersebut terjadi tepat pada hari ulang tahun pertama peluncuran GPT-4.
Digratiskan Microsoft
Microsoft membuka akses model bahasa besar (LLMs) AI canggih AI Copilot GPT-4 Turbo kepada semua pengguna secara gratis. Sebelumnya, pelanggan harus membayar USD20 atau Rp312 ribu per bulan untuk mengakses GPT-4 Turbo. "GPT-4 Turbo akan menggantikan model standar GPT-4 di versi gratis Copilot," kata CEO Advertising and Web Services Microsoft, Mikhail Parakhin.
Model AI GPT-4 Turbo memiliki kemampuan yang mirip dengan GPT-4, tetapi menggunakan data hingga April 2023, yang membuatnya lebih cerdas dan terkini dalam memberikan jawaban dan informasi. Selain itu, GPT-4 Turbo mampu mengolah teks hingga 128.000 token atau setara dengan 300 lembar teks, bahkan dapat merangkum satu buku.
Untuk mengakses GPT-4 Turbo, pengguna bisa langsung membuka layanan AI milik Microsoft, Copilot melalui berbagai platform (situs web, Windows PC, aplikasi Android atau iOS, dan lain sebagainya). Pengguna juga dapat mengakses GPT-4 Turbo melalui berbagai platform Copilot dan memilih mode "Creative" atau "Precise". Meskipun alasan Microsoft membebaskan akses ke GPT-4 Turbo belum jelas, ada rumor bahwa mereka sedang mengembangkan GPT-4.5 Turbo.
Belum jelas apa alasan Microsoft membuka akses GPT-4 Turbo ke pengguna gratisan. Namun menurut rumor yang beredar, Microsoft kini tengah menggodok GPT-4.5 Turbo yang pastinya akan lebih mumpuni dari GPT-4 Turbo. Layanan Copilot Pro memberikan akses prioritas ke GPT-4 Turbo, sementara pengguna "reguler" hanya dapat mengaksesnya saat sedang sepi.
Selain akses prioritas GPT-4 Turbo, pelanggan Copilot Pro juga akan bisa mengakses layanan Copilot di beberapa aplikasi Microsoft seperti Microsoft 365, menggunakan alat edit gambar berbasis AI dengan pemrosesan lebih cepat, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Everywhere.id dan BCA Gelar Konser Virtual MALIQ & D’Essentials
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR