Tercatat 63% dari total populasi daring pengguna dompet digital DANA berasal dari kota di luar kota metropolitan (tier 3), menurut riset daring dan analitik YouGov pada kuartal pertama tahun ini.
Tren tersebut disebut DANA selaras dengan indeks literasi digital masyarakat yang mencapai 3,65 dari skala 1-5 poin menurut status Literasi Digital 2023 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika. Indeks tersebut. Angka tersebut masuk dalam kategori “tinggi” yang menunjukkan kecakapan masyarakat di berbagai daerah dalam memanfaatkan teknologi.
Dominasi pengguna DANA merambah hingga kota-kota di luar metropolitan, khususnya tier 3 (Sukabumi, Klaten, Tasikmalaya, Garut, dll).
Sementara itu hasil lainnya dari survei YouGov yang dilakukan terhadap lebih dari 4.000 responden daring di Indonesia pada kuartal pertama 2024, terdapat temuan bahwa 89% responden bergantung pada dompet digital untuk bertransaksi, lebih banyak dibandingkan bank digital maupun bank konvensional.
Khususnya DANA, selama satu kuartal terakhir, penggunaan fitur kirim uang oleh pengguna mencapai 60%. Tren ini menurut DANA memperlihatkan tingkat adopsi yang pesat terhadap layanan keuangan pada dompet digital DANA.
Selain adopsi transaksi digital, YouGov ikut mencatat bertambahnya preferensi umum masyarakat untuk menabung, dengan 37% populasi menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan alokasi dari penghasilannya untuk tabungan atau investasi dalam satu tahun ke depan.
DANA menyebut, temuan serupa juga terlihat dari data internal DANA, yang menunjukkan bahwa pengguna mulai berinvestasi melalui fitur DANA eMAS dengan peningkatan sebesar 19% pada kuartal pertama 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Survei ini juga menyoroti ekosistem terbuka DANA yang memungkinkan dompet digital ini untuk berintegrasi dengan berbagai mitra. Sejumlah 72 persen pengguna pun menyatakan bahwa ekosistem terbuka DANA yang memungkinkan ragam kolaborasi, menghadirkan ketersediaan untuk beragam pembayaran dan layanan keuangan yang dapat dinikmati pengguna termasuk yang di kota-kota kecil.
Lim Wimawan Kusuma, VP of Marketing Dana, menyatakan fokus DANA pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat unbanked dan underbanked di Indonesia, serta pentingnya edukasi keuangan melalui program seperti DANA Academy.
“Kami sadar bahwa menciptakan fitur dan layanan yang inovatif saja belum cukup, untuk menciptakan dompet digital yang berkelanjutan. Saat ini, prioritas kami juga termasuk mendorong masyarakat agar semakin mengerti keuangan dan memiliki finansial yang sehat. Visi ini kami tempuh dengan menghadirkan edukasi di kota-kota sekunder dan tersier Indonesia lewat program DANA Academy, hingga menggandeng langsung komunitas UMKM dan pemerintah daerah setempat. Sejauh ini kami telah mengedukasi lebih dari 2500 UMKM lewat DANA Academy,” tambahnya.
Dalam menjaga kepercayaan pengguna di berbagai wilayah di Indonesia tersebut, DANA terus meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan sistem keamanan yang terdepan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR