Dengan segala kemajuan teknologi yang ada saat ini, semakin banyak inovasi yang dapat menjadi solusi praktis untuk berbagai hal, salah satunya untuk menjaga penampilan termasuk kesehatan kulit untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Demi mendapatkan perawatan yang optimal, seringkali kita menemukan berbagai kendala seperti informasi yang tidak akurat atau kurang relevan dengan kondisi kulit, biaya konsultasi yang relatif mahal, hingga aksesibilitas klinik yang sulit dijangkau.
Hal inilah yang menjadi perhatian lulusan Bangkit 2023, yang menjadi latar belakang mereka dalam menciptakan SkinCheckAI, aplikasi bertenaga AI (artificial intelligence) untuk membantu perawatan wajah.
Muhammad Risma, Co-founder SkinCheckAI menceritakan inisiasi awal ide pembuatan aplikasi yang berdasarkan pengalaman kulit berjerawat yang dimiliki mayoritas anggota tim.
Kondisi ini juga diperburuk dengan keterbatasan akses untuk perawatan medis, hingga maraknya hoax terkait perawatan wajah.
“Beberapa anggota tim kami berasal dari daerah perbatasan dan pedalaman, yang menghadapi tantangan signifikan dalam mendapatkan akses ke perawatan kesehatan, khususnya terkait perawatan kulit yang memadai. Pengalaman mereka menggarisbawahi betapa mendesaknya kebutuhan akan solusi yang dapat menjangkau wilayah-wilayah ini, di mana layanan kesehatan sering kali terbatas atau tidak tersedia sama sekali,” jelas Risma.
Sebagai salah satu tim terbaik pada proyek Capstone program Bangkit 2023, Risma menyampaikan dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Google Indonesia untuk SkinCheckAI.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta kualitas layanan dengan riset berkelanjutan mengenai pemanfaatan AI dalam pengembangan produk. Ini adalah upaya kami untuk memberikan kesempatan perawatan kesehatan yang setara bagi setiap orang,” jelas Risma.
“Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi dan deteksi dini, kami bertekad untuk menjembatani kesenjangan ini dan memastikan kualitas layanan kesehatan mencapai setiap sudut negeri.” Tambahnya.
Cara memakai aplikasi ini cukup mudah, pengguna dapat mengikuti petunjuk untuk mengambil foto jelas wajah, kemudian hasil foto akan dianalisis oleh AI untuk menangkap kondisi kulit dan memberi rekomendasi produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Aplikasi ini juga dilengkapi panduan rutin perawatan wajah, serta fitur jurnal atau log, untuk merekam proses perkembangan kulit.
Baca Juga: Solusi Mendix Percepat Pengembangan Aplikasi AI dan ML di Indonesia
Baca Juga: Implementasikan AI dan AR, Traffic Situs Wardah Melonjak 134%
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR