Apple telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menutup layanan Apple Pay Later di Amerika Serikat.
Layanan tersebut memungkinkan pengguna untuk mengambil pinjaman dan membagi pembelian menjadi empat cicilan tanpa membayar bunga atau biaya.
Apple juga mengonfirmasi bahwa pengguna dengan pinjaman Pay Later yang sudah ada akan dapat melacaknya di dalam aplikasi Wallet, tetapi tidak ada pinjaman baru yang akan dikeluarkan.
Apple pertama kali mengumumkan peluncuran layanan ini dalam pembaruan iOS 16 pada tahun 2022, dan perusahaan mulai meluncurkan fitur tersebut melalui 'akses awal' mulai Maret tahun lalu.
Namun, fitur tersebut tidak diluncurkan secara resmi dan menjadi bagian dari aplikasi Wallet hingga Oktober 2023.
Diluncurkan dalam kemitraan dengan Mastercard dan Goldman Sachs, layanan Pay Later merupakan contoh pertama Apple yang menawarkan pinjaman jangka pendek sendiri.
Namun, saat layanan ini berakhir, Apple akan beralih ke fitur pinjaman cicilan bawaan, yang akan ditambahkan dengan pembaruan iOS 18.
Dalam acara WWDC 2024 beberapa waktu lalu, Apple mengatakan bahwa fitur pinjaman cicilan itu pertama kali akan diluncurkan untuk pengguna di Inggris, dengan dukungan untuk bank HSBC dan Monzo.
"Fokus kami adalah terus memberikan akses kepada para pengguna kami terhadap opsi pembayaran yang mudah, aman, dan privat dengan Apple Pay, dan solusi ini akan memungkinkan kami untuk menghadirkan pembayaran yang fleksibel kepada lebih banyak pengguna, di lebih banyak tempat di seluruh dunia, melalui kerja sama dengan bank dan pemberi pinjaman yang mendukung Apple Pay," tambah perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino ini, dikutip dari Mint.
Baca Juga: Peluncuran AI Bantu Apple Kembali Jadi Perusahaan Berharga di Dunia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR