Serangan ransomware yang baru-baru ini terjadi pada PDN (Pusat Data Nasional), menyoroti bahwa ancaman siber satu ini terus berkembang dan bisa memberikan dampak yang merugikan bagi layanan publik.
Munculnya Brain Cipher Ransomware dalam insiden peretasan PDN semakin menekankan perlunya langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi organisasi dari ancaman siber yang berkembang.
Organisasi harus tetap waspada, terus memperbarui praktik keamanan mereka, dan tetap terinformasi tentang intelijen ancaman terbaru untuk secara efektif melawan serangan ransomware.
Para organisasi di tanah air juga bisa mengadopsi pendekatan keamanan siber berlapis untuk menghindari Brain Cipher Ransomware dan ancaman siber sejenisnya. Ini termasuk:
Organisasi perlu untuk menerapkan solusi keamanan email yang kuat untuk mendeteksi dan memblokir jika ada upaya phishing dari penjahat siber.
Secara rutin, organisasi bisa melatih karyawannya untuk mengenali dan melaporkan email phishing.
Menggunakan perlindungan endpoint canggih untuk mendeteksi dan mencegah eksekusi malware.
Organisasi bisa memisahkan sistem dan data penting untuk membatasi penyebaran ransomware.
Mempertahankan cadangan data kritis secara teratur dan memastikan bahwa cadangan disimpan dengan aman dan offline.
Mengembangkan dan memperbarui rencana tanggap insiden secara teratur sanagt penting untuk memastikan respons cepat dan efektif terhadap serangan ransomware.
Baca Juga: Serang Pusat Data Nasional, Begini Cara Kerja Brain Cipher Ransomware
Baca Juga: Kronologi Serangan Ransomware di PDN, Hacker Minta Tebusan Rp131 M
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR