Samsung sedang berusaha meningkatkan kecerdasan buatan (AI) dalam produk rumah pintarnya setelah berhasil menambahkan Galaxy AI ke ponsel mereka. Menurut laporan dari Gizmochina (20/6), Samsung berencana untuk menghadirkan peralatan rumah tangga berbasis AI pada tahun depan.
Tujuan utama perusahaan ini adalah menciptakan ekosistem yang lebih terhubung dengan integrasi AI pada produk rumah pintar mereka, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing Samsung terhadap Apple dan Google. Pada tahun 2025, Samsung berencana untuk memperkenalkan peralatan rumah tangga yang menjalankan model bahasa besar (LLM) langsung di perangkat, dengan fokus utama pada privasi pengguna. Awalnya, Samsung akan menggunakan cloud untuk menjalankan model bahasa besar ini.
Produk rumah pintar Samsung yang pertama kali akan mendapatkan integrasi AI meliputi lemari es Family Hub, mesin cuci, dan kompor induksi dari lini AI Bespoke mereka, yang dilengkapi dengan layar LCD.
Diharapkan bahwa peralatan rumah tangga ini akan memiliki kemampuan AI yang lebih luas, seperti kemampuan penerjemahan, yang saat ini sebagian besar terbatas pada perangkat ponsel. Dengan asisten suara Bixby yang ditingkatkan menggunakan model bahasa besar terbaru, pengguna dapat mengharapkan pengalaman penggunaan yang lebih alami dan intuitif.
Selain itu, produk ini juga dilaporkan dapat mengingat percakapan sebelumnya untuk memberikan manfaat tambahan kepada pengguna. Jumlah produk rumah pintar yang terhubung ke Samsung SmartThings dilaporkan telah melebihi 20 juta, dengan proyeksi mencapai 30 juta pada tahun depan, meningkat dari sekitar 10 juta pada tahun 2022.
Sementara itu Samsung memperkenalkan serangkaian produk rumah tangga terbaru berbasis teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bertajuk Welcome to Bespoke AI di Seoul, Paris, dan New York City. Dalam acara tersebut, Samsung menyoroti konektivitas produk yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman rumah, serta peran AI dalam mengoptimalkan penggunaan perangkat elektronik.
JH Han,Vice Chairman, CEO, dan Head of Device eXperience (DX) Division Samsung Electronics mengatakan teknologi AI memungkinkan produk rumah tangga dapat melakukan lebih banyak hal daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya, termasuk penambahan layar pada kulkas, induction range, dan mesin cuci.
"Sejak pertama kali memperkenalkan BESPOKE pada 2019, Samsung Electronics telah memperlihatkan kepada pasar bagaimana perangkat elektronik dapat dipersonalisasi sesuai dengan rumah dan gaya hidup setiap pengguna," tutur JH Han dalam keterangan resminya.
"Produk terbaru dari lini Bespoke Samsung dilengkapi dengan fitur dan konektivitas yang disempurnakan untuk mendukung rumah pintar, serta dilengkapi dengan AI Home baru dan layar LCD 7 inci untuk akses dan kontrol yang lebih intuitif," katanya.
Fitur-fitur baru seperti AI Home, Mobile Smart Connect, dan Calm Onboarding juga diperkenalkan untuk memperkaya pengalaman pengguna. Lewat AI Home yang mencakup fitur 3D Map View untuk menampilkan seluruh rumah secara 3D, pengguna bisa dengan mudah menemukan semua perangkat yang terintegrasi serta mengontrolnya.
Sedangkan, fitur Mobile Smart Connect sebagai fitur baru yang dapat memberikan peringatan ke smartphone pengguna ketika berada di dekat perangkat terdaftar. Notifikasi pop-up meliputi menu quick control untuk menjalankan fungsi utama perangkat secara langsung dari smartphone.
Fitur Calm Onboarding membantu pengguna lebih mudah melakukan registrasi produk, mengingat fitur itu secara langsung mendaftarkan produk yang dibeli dengan akun Samsung di Samsung.com ke aplikasi SmartThings dengan akun yang sama.
Selain itu, Samsung juga memamerkan beberapa produk baru untuk berbagai wilayah, termasuk Bespoke French Door Refrigerator dengan Family AI Hub, Bespoke Infinite Induction Line, dan lainnya.
Samsung memiliki visi untuk mengimplementasikan AI generatif ke produk rumah tangga di tahun ini dan mengharapkan Bixby mampu menjalankan perintah yang lebih kompleks dan SmartThings terus berkembang dengan fitur-fitur baru seperti Optimal Charging dan SmartThings Energy, sambil memastikan keamanan produk.
Baca Juga: Alasan Chatbot AI Google Gemini Lebih Baik Dibanding ChatGPT
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR