Meta berencana mengintegrasikan lebih banyak teknologi artificial intelligence (AI) generatif ke dalam game-game di metaverse-nya. Sebelumnya, game yang menggunakan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) ini sempat populer pasca pandemi COVID-19 tetapi belakangan popularitasnya menurun karena perhatian masyarakat beralih ke AI generatif.
Saat ini Meta sedang membuka lowongan untuk posisi ahli AI yang mampu meneliti dan mengembangkan prototipe baru dengan memanfaatkan AI generatif dalam permainan VR dan AR. Fokus pengembangan game ini untuk Horizon, rangkaian game, aplikasi, dan alat kreasi Meta serta bisa diperluas ke game dan pengalaman di platform lain seperti smartphone dan PC seperti dikutip TechCrunch.
Lowongan pekerjaan tersebut menjelaskan bahwa bidang ini masih baru tetapi memiliki potensi besar untuk menciptakan pengalaman baru yang sebelumnya tidak mungkin ada. Inovasi di bidang ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan memungkinkan lebih banyak konten dibuat.
Meta belum memberikan konfirmasi mengenai lowongan pekerjaan tersebut. Langkah ini diambil meskipun penjualan perangkat metaverse Quest meningkat, minat terhadap platform Horizon masih rendah, menyebabkan kerugian operasional.
Selain mencoba peruntungan dengan AI generatif, Meta juga mengubah strategi platform metaverse-nya sehingga produsen headset pihak ketiga bisa melisensikan beberapa fitur perangkat lunak Quest, seperti pelacakan tangan dan tubuh. Meta juga meningkatkan investasi dalam proyek game metaverse, yang sebagian besar didorong oleh minat pribadi CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Sebelumnya, Meta telah menunjukkan ketertarikannya pada metaverse yang didukung AI generatif. Pada 2022, Zuckerberg memamerkan prototipe game "Builder Bot", yang memungkinkan pengguna membangun bagian dari dunia virtual dengan perintah singkat. Pada 2023, Andrew Bosworth, Kepala Teknologi Meta, menyebutkan pengembangan alat AI generatif yang dapat membantu menciptakan konten metaverse lebih mudah.
Meta berencana menghabiskan miliaran dana untuk AI generatif dan membentuk tim khusus untuk produk AI generatif seperti karakter AI dan iklan. Namun, Zuckerberg menyatakan bahwa dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi perusahaan untuk menghasilkan uang dari AI generatif, menunjukkan bahwa investasi ini tidak akan segera mengubah nasib Reality Labs.
Berdasarkan Karakter Selebgram
Meta akan memulai pengujian karakter AI yang dibuat oleh kreator melalui Studio Meta AI di Instagram, dengan tahap awal ini dilakukan di Amerika Serikat. Pengumuman ini bertepatan dengan peluncuran fitur baru oleh Character.AI yang memungkinkan pengguna berbicara dengan avatar AI melalui panggilan telepon.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan chatbot AI itu akan ditandai dengan jelas sebagai AI agar pengguna dapat mengenalinya. "Kami meluncurkan pengujian awal di AS dari studio AI kami sehingga Anda mungkin mulai melihat AI dari kreator favorit Anda dan AI berbasis minat dalam beberapa minggu mendatang di Instagram," katanya seperti dikutip Tech Crunch.
"Ini adalah tahap awal dan versi beta pertama dari AI ini, jadi kami akan terus meningkatkannya dan membuatnya tersedia untuk lebih banyak orang," tambahnya.
Zuckerberg mengungkapkan bahwa ia bekerja sama dengan kreator seperti akun meme Wasted dan kreator teknologi Don Allen Stevenson III untuk meluncurkan versi awal dari chatbot buatan kreator
Dalam sebuah wawancara yang dibagikan Zuckerberg di media sosialnya, ia menyebutkan bahwa penggunaan avatar AI akan diperluas dan berbagai API akan dikembangkan untuk mencerminkan berbagai minat pengguna.
"Sebagian besar pendekatan ini akan memungkinkan setiap kreator, dan pada akhirnya setiap bisnis kecil di platform ini, untuk membuat AI sendiri guna membantu mereka berinteraksi dengan komunitas dan pelanggan mereka," ujarnya.
Para kreator mungkin juga ingin menggunakan AI untuk berinteraksi dengan penggemar karena mereka tidak selalu memiliki waktu untuk menanggapi semua pesan yang masuk. Namun, Zuckerberg menyadari bahwa kualitas avatar AI akan berkembang seiring waktu.
"Saya rasa kita tidak tahu apa formula yang paling menarik dan menghibur serta membangun kepercayaan untuk hal ini. Jadi kami ingin memberikan alat kepada orang-orang untuk bereksperimen dan melihat apa yang berhasil," kata Zuckerberg.
Meta akan memulai pengujian fitur ini dengan sekitar 50 kreator dan sebagian kecil pengguna, dan kemudian meluncurkannya ke lebih banyak orang dalam beberapa bulan ke depan, dengan harapan fitur ini bisa diluncurkan sepenuhnya pada bulan Agustus. Meta pertama kali mengumumkan studio AI-nya tahun lalu pada konferensi pengembangnya untuk memungkinkan bisnis membangun chatbot khusus.
Baca Juga: Tak Selamanya Gratis, Apple Bakal Pungut Biaya Penggunaan Fitur AI
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR