Topik keberlanjutan saat ini menjadi salah satu fokus CIO. Sebanyak 92% CIO mengaku akan melakukan inisiatif terkait isu keberlanjutan, terutama di aspek teknologi, di tahun 2024 ini.
Hal tersebut terungkap dari survei yang dilakukan Logicalis, perusahaan penyedia solusi teknologi asal Inggris. Melalui survei ke 1000 CIO dari berbagai perusahaan di seluruh dunia, terungkap semakin tingginya keterlibatan CIO dalam inisiatif keberlanjutan. Sebanyak 69% mengaku telah terlibat dalam perencanaan dan penentuan target, serta 93% melihat teknologi informasi akan menjadi faktor kunci dalam mewujudkan inisiatif terkait keberlanjutan.
Pentingnya Data Berkualitas
Bob Bailkoski (CEO Logicalis) menyebut keterlibatan CIO memang penting dalam setiap langkah menjawab isu keberlanjutan. “Berinvestasi di area keberlanjutan bukan cuma hal baik yang harus dilakukan, namun berdampak positif bagi bisnis,” ungkap Bailkoski. Pasalnya, setiap penurunan produksi karbon dan konsumsi energi berarti juga penurunan biaya. Dampaknya akan semakin besar seiring semakin ketatnya regulasi terkait laporan jejak karbon untuk setiap industri.
Akan tetapi, usaha mewujudkan proses bisnis yang ramah lingkungan ini memang tidak mudah. Sebanyak 93% responden mengaku kesulitan dalam memenuhi target proses berkelanjutan. Salah satu tantangan itu, yang diakui oleh 43% responden, adalah mengumpulkan data yang tersebar di berbagai unit bisnis. Tantangan lain adalah belum adanya sistem yang efektif untuk memonitor infrastruktur digital mereka dalam membantu perwujudan target keberlanjutan.
Untuk menjawab tantangan ini, Toby Alcock (CTO Logicalis) menyebut pentingnya akses atas data berkualitas. “Karena dengan data yang berkualitas, kita bisa menemukan aspek yang harus kita perbaiki, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ungkap Alcock.
Data berkualitas ini juga memudahkan perusahaan untuk masuk ke dalam ekosistem rantai pasokan global. Hal ini selaras dengan hasil survei Logicalis yang menemukan, 90% responden mengaku melakukan penilaian menyeluruh kepada mitra kerja baru terkait aspek keberlanjutan.
Berdasarkan temuan survei ini, Alcock pun meyakini inisiatif berkelanjutan ini bisa sejalan dengan tujuan perusahaan. “Banyak CIO yang merasa kesulitan untuk memprioritaskan inovasi, biaya, serta menurunkan jejak karbon dari proses bisnis,” ungkap Alcock. “Namun semua hal itu tidak harus berkompetisi,” tambah Alcock.
Dengan memiliki data berkualitas, perusahaan bisa menurunkan jejak karbon sekaligus membuka peluang bisnis baru. “Jadi sebenarnya kita bisa memulainya dengan menyediakan solusi IT yang dapat mendukung terwujudnya data yang berkualitas ini,” tambah Alcock.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR