Studi Hosting Advice terbaru mengungkapkan inovasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memiliki dampak signifikan pada kehidupan anak-anak Gen Alpha, yaitu generasi yang lahir antara tahun 2010 dan 2025. Survei itu dilakukan pada orang tua anak-anak berusia 7-14 tahun ini bertujuan untuk memahami bagaimana anak-anak mereka menggunakan AI dan dampaknya terhadap perkembangan mereka.
Berdasarkan laporan Gizmochina pada 26 Juli, hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah (49%) orang tua melaporkan anak-anak Gen Alpha mereka sudah menggunakan perangkat AI. Ada perbedaan adopsi AI berdasarkan gender, dengan 54% orang tua menyatakan anak laki-laki mereka menggunakan AI dibandingkan dengan 45% anak perempuan.
Penggunaan AI meningkat signifikan pada anak-anak yang berusia 13-14 tahun, dengan 60% orang tua melaporkan anak-anak mereka menggunakan teknologi ini. Survei juga menyoroti bagaimana AI digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Sebanyak 20% orang tua menyebut anak-anak mereka menggunakan AI untuk membantu pekerjaan rumah, sementara 40% menolak praktik ini karena khawatir akan potensi kecurangan.
Meskipun ada kekhawatiran, mayoritas (54%) orang tua mendukung penggunaan AI oleh anak-anak mereka. Mereka melihat AI bermanfaat untuk pendidikan yang dipersonalisasi (30%), pengembangan keterampilan sosial (18%), peningkatan kreativitas (29%), dan persiapan untuk masa depan (21%).
Survei itu juga menemukan kesenjangan gender dalam dukungan orang tua, dengan 66% ayah mendukung penggunaan AI dibandingkan dengan 47% ibu.
Manfaat AI
Teknologi artificial intelligence (AI) generatif atau Gen AI memiliki peran penting dalam kemajuan industri jasa keuangan di Indonesia. Penggunaan Gen AI dapat meningkatkan produktivitas industri finansial melalui tiga aspek utama.
Pertama, pertumbuhan melalui personalisasi dan transformasi. Di era open banking, layanan keuangan perlu bersifat personal dan seamless di berbagai platform. "Gen AI memungkinkan personalisasi mendalam dengan menganalisis data nasabah untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan, serta menjangkau nasabah di berbagai channel untuk mendorong pertumbuhan bisnis," kata Komang Mertayasa (Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud).
Kedua, efisiensi operasional. Gen AI dapat mengotomatiskan proses back-office yang kompleks dan memakan waktu, seperti pemrosesan dokumen dan manajemen risiko, sehingga meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan memungkinkan karyawan fokus pada tugas strategis.
Ketiga, manajemen risiko yang lebih baik. Gen AI membantu industri jasa keuangan dalam menganalisis data besar secara real-time dan mengelola risiko dengan lebih efektif.
"Teknologi ini mampu menyederhanakan proses dan pengalaman pengguna, yang sangat penting bagi peningkatan bisnis finansial," ujarnya.
Komang juga menyebutkan bahwa Gen AI bisa mempercepat dan meningkatkan akurasi analisis rekening koran nasabah. Sistem ini dapat mengotomatisasi ekstraksi data rekening koran, termasuk total debit, total kredit, dan saldo rata-rata per bulan, yang menyederhanakan pekerjaan tim analis dan mengoptimalkan bisnis.
Devoteam G Cloud telah membantu berbagai klien di sektor jasa keuangan dengan menyediakan solusi inovatif. Contohnya, analisis rekening koran otomatis yang meningkatkan penilaian kredit dan deteksi fraud, serta chatbot AI generatif yang meningkatkan layanan pelanggan dan produktivitas karyawan dengan respons yang personal dan cepat dalam mengakses informasi internal dan pengetahuan perusahaan.
Baca Juga: Google Tingkatkan Pengalaman Pengguna Play Store dengan Fitur AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR