Perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, AC Ventures, bekerja sama dengan Boston Consulting Group (BCG), dan unit desain serta teknologi BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), merilis laporan komprehensif berjudul “Harnessing the Power of (Gen)AI in Indonesian Financial Services.” Laporan tersebut mencakup berbagai seruan untuk para pemimpin bisnis, menekankan pentingnya pendekatan strategis dan holistik dalam integrasi GenAI.
Berbicara dalam konteks bagaimana pemerintahan yang akan datang dapat belajar dari pengalaman sektor swasta dalam implementasi AI dan GenAI, Pandu Sjahrir, Pendiri AC Ventures dan Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia mengatakan pemerintahan yang akan datang berencana membangun Kedaulatan Digital AI (Sovereign AI) dengan dorongan untuk memperbaiki kerangka regulasi dan mempercepat investasi dalam infrastruktur lokal untuk pengembangan GenAI. Hal itu memicu diskusi penting tentang peningkatan infrastruktur energi Indonesia dengan energi terbarukan dan pembiayaan berkelanjutan.
"AI dan GenAI memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi Indonesia dengan mentransformasikan tidak hanya sektor swasta, tetapi juga perusahaan milik negara dan lembaga pemerintah," ujarnya.
Implementasi yang efektif memerlukan pusat data yang berkelanjutan yang didukung oleh energi terbarukan, undang-undang privasi yang ketat, dan kemitraan publik-swasta yang kuat. Laporan ini memberikan panduan strategis untuk sektor swasta dan publik, sambil menekankan pentingnya keamanan siber untuk melindungi aset data nasional.”
Pandu menambahkan, laporan ini juga menjadi bahan masukan untuk White Paper Arah Pembangunan dan Kebijakan Bidang Ekonomi tahun 2024-2029 yang tengah disusun oleh Kadin Indonesia.
Gunawan Woen, Co-Founder & CEO ESB, platform manajemen restoran SaaS terbesar di Indonesia yang juga merupakan perusahaan AC Ventures mengatakan AI telah menjadi pembeda besar dalam ekosistem SaaS ESB, terutama dalam cara mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor F&B dengan berfungsi sebagai ahli keuangan, konsultan bisnis, analis pemasaran, auditor forensik, dan lain-lain profesi yang sebelumnya terlalu mahal untuk dimiliki oleh pemilik bisnis ini.
Dari sudut pandang ESB, alih-alih menggantikan pekerjaan, AI menawarkan banyak layanan penting yang sebelumnya tidak terjangkau oleh sebagian besar pemilik bisnis di Indonesia. GenAI, khususnya, telah memainkan peran penting dalam membantu ESB mempercepat implementasi AI khususnya di industri F&B.
Baca Juga: Apple Bakal Gratiskan Layanan Apple Intelligence hingga 2027
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR