Ada berbagai jenis penipuan rekayasa sosial di Indonesia, seperti phishing, smishing, dan vishing, yang telah mempengaruhi banyak pelaku bisnis. Phishing telah menjangkiti 67%, smishing 51%, dan vishing 47% pelaku bisnis. Hal ini menekankan pentingnya sistem keamanan siber dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap ancaman tersebut.
3. Pengambilalihan akun (account takeovers)
Peretasan akun (account takeovers) terjadi akibat kata sandi yang lemah dan kurangnya autentikasi multi-faktor, seringkali dilakukan melalui serangan credential stuffing dan phishing. Sebanyak 97% pelaku bisnis melaporkan upaya peretasan akun, dengan industri keuangan, fintech, dan e-commerce menjadi yang paling rentan karena menyimpan data pribadi yang berharga.
4. Pemalsuan dokumen dan tanda tangan (document and signature forgery)
Pemalsuan dokumen dan tanda tangan dapat merusak keabsahan dokumen, reputasi perusahaan, dan kepercayaan nasabah, serta menyebabkan kerugian finansial signifikan. Sebanyak 96% pelaku bisnis melaporkan mengalami kasus pemalsuan ini.
Untuk menjawab tantangan ini, VIDA menawarkan Identity Stack, yaitu sebuah solusi komprehensif yang dirancang untuk mengatasi penipuan, terutama dalam transaksi digital di Indonesia. Solusi ini diklaim VIDA mampu menurunkan tingkat penipuan identitas hingga 99,9%, memberikan perlindungan yang lebih baik bagi proses bisnis dan memastikan pengalaman pengguna yang lancar.
Baca juga: Penipuan Digital Marak dan Canggih, VIDA Luncurkan Identity Stack
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR