Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong para pelaku usaha produk lokal untuk memanfaatkan teknologi digital agar semakin berdaya saing. “Pemanfaatan teknologi digital diharapkan mampu mengembangkan produk lokal agar mampu bersaing di pasar global,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada acara Temu Bisnis Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Tahap VIII di ICE BSD.
Pada Temu Bisnis P3DN Tahap VIII, Kementerian Kominfo bersama Kementerian Pertanian bersinergi menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini merupakan wujud komitmen bersama dalam mendorong perkembangan industri dalam negeri. Pada penyelenggaraan Temu Bisnis P3DN kali ini, tema yang diangkat adalah ‘Membangun Ekosistem Digital untuk Produk Lokal’.
Menkominfo menegaskan acara Temu Bisnis P3DN Tahap VIII erat dengan salah satu misi Asta Cita presiden terpilih Prabowo Subianto. “Yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” ujar Menteri Budi Arie.
Salah satu fokus yang hendak dicapai adalah mengembangkan hilirisasi untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru. Untuk itu dilakukan sejumlah langkah strategis yakni melakukan pendalaman potensi hilirisasi dan industrialisasi baru, melakukan pembangunan infrastruktur berkeadilan, melakukan pembangunan industri guna mengurangi ketergantungan impor, melanjutkan program hilirisasi dan industrialisasi di berbagai sektor, serta mengembangkan program-program pembiayaan inovatif.
“Program Temu Bisnis seperti ini perlu untuk dilanjutkan, demi mewujudkan misi tersebut. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri diharapkan mampu mendorong industrialisasi dan berkontribusi terhadap PDB minimal sebesar 30%,” kata Menteri Budi Arie.
Menteri Budi Arie mengatakan, target capaian belanja Produk Dalam Negeri (PDN) tahun 2024 untuk Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah yakni Rp778,37 triliun. Hingga 14 September 2024, realisasi belanja mencapai Rp436,74 triliun. Adapun masih ada Rp341,63 triliun yang harus dibelanjakan hingga akhir Desember 2024.
“Berdasarkan hasil exercise awal pada 15 Kementerian/Lembaga dan 10 provinsi dengan anggaran terbesar, total potensi realisasi belanja PDN mencapai Rp186 triliun pada Temu Bisnis P3DN Tahap VIII ini,” ujar Menkominfo.
Tak hanya Indonesia, lanjut Menkominfo, sejumlah negara juga melakukan upaya penguatan PDN. Pada 2021, Thailand meluncurkan program Made In Thailand (M-I-T) sebagai skema untuk memperkuat penggunaan produk lokal. Program ini mengatur proporsi penggunaan produk lokal sebesar 60% dari total produk yang digunakan untuk proyek negara.
“Program M-I-T juga memberikan manfaat pajak dan subsidi bagi produsen serta UMKM Thailand yang ikut berpartisipasi,” ujar Menteri Budi Arie.
Selain itu, Pemerintah Malaysia meluncurkan program “Buy Malaysia” sebagai upaya untuk meningkatkan pembelian dan penggunaan produk atau layanan buatan Malaysia. Sejumlah inisiatif yang dilakukan untuk mendukung program ini seperti sertifikasi ‘Made In Malaysia’, pemberdayaan produk lokal, dan inisiatif event Malaysian Goods Carnival.
Sementara itu, Vietnam juga memiliki kampanye ‘Vietnamese People Give Priority To Using Vietnamese Goods’. Sejumlah inisiatif yang diterapkan meliputi pameran untuk menampilkan produk buatan lokal.
“Serta mengerahkan media dan agensi pers untuk mempromosikan produk lokal Vietnam,” kata Menkominfo.
Baca Juga: Strategi IBM Bantu Perusahaan Kurangi Emisi dan Genjot Cuan dengan AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR