“Dalam pasar AI yang terus berkembang, biaya investasi (CAPEX) untuk meningkatkan skala layanan bisa sangat besar, sehingga Intel berfokus pada pembangunan sistem AI yang mampu menurunkan biaya per token dan memberikan fleksibilitas deployment, baik di data center yang sama sekali baru maupun data center yang sudah ada,” ujar Justin Hotard.
Ia memberikan contoh kolaborasi Intel dan IBM dalam men-deploy akselerator AI Gaudi 3 di seluruh Multi Zone Regions (MZR) dari IBM Cloud untuk mendapatkan manfaat cost performance. Sementara itu, Google memanfaatkan Xeon 6 di cloud-nya untuk menurunkan TCO dan meningkatkan performa komputasi umum untuk AI, serta mendukung confidential computing, teknologi yang melindungi data selama pemrosesan melalui enkripsi dan isolasi di lingkungan aman.
Baca juga: Intel Core Ultra 200V Tawarkan Kinerja AI Paling Powerful dan Efisien
Baca juga: Qualcomm Berminat Akuisisi Intel yang Keuangannya Babak Belur
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR