Indoneesia memiliki peluang besar dalam pengembangan investasi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Agar Indonesia lebih mandiri, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendorong ekosistem digital untuk menerapkan standar global dalam pengembangan AI Lab sebagaimana dilakukan beberapa negara maju.
“Agar dapat menjadi inovator sekaligus inventor yang mampu menegakkan kemandirian bangsa, saya mendorong seluruh ekosistem untuk melakukan benchmark terhadap beberapa best practice pengembangan AI Lab di berbagai belahan dunia,” tuturnya saat memberikan Keynote Speech Sinar Mas Digital Day 2024 dan Peresmian Kerjasama Strategis Sinar Mas dan China Mobile dalam AI Joint Laboratory di Indonesia Convention Exhibiton, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat.
Menteri Budi Arie mengatakan ekosistem digital Indonesia dapat mengambil pengalaman dalam pengelolaan AI Lab pada tiga perguruan tinggi ternama di dunia yakni Massachusetts Institute of Technology (MIT), National Univesity of Singapore, dan Universitas of Oxford.
“Kita bisa belajar dari Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory atau CSAIL di Amerika Serikat. Adalah AI Lab yang berbasis di Massachusetts Institute of Technology, ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup serta menyebarluaskan edukasi AI. CSAIL memiliki topik riset yang beragam serta memfasilitasi kerja sama dengan industri,” jelasnya.
Sementara itu, National Univesity of Singapore memiliki NUS AI Laboratory yang mendorong kegiatan riset, edukasi, serta kerja sama dengan industri. “Seluruh aspek dari AI mulai dari Machine Learning hingga Natural Language Proccesing (NLP), fokus dari penelitian mereka adalah Embodied AI, Interactive AI, dan Trustworthy AI,” tutur Menkominfo.
Selanjutnya, Menteri Budi Arie menyebut Oxford Robotics Institute Applied AI Lab di Universitas Oxford yang mempunyai fokus pengembangan solusi teknologi melalui robotika dan AI. Menurutnya, tujuan Lab AI itu untuk mempercepat dan memfasilitasi transfer of knowledge pada level global.
“Beberapa bidang yang dicakup adalah penelitian medis, komputasi dan teknologi, transportasi serta prostetik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo Budi Arie menyampaikan apresiasi kepada Sinar Mas yang telah menjalin kerjasama lintas global melalui kolaborasi mendirikan SMG-CMCC Joint AI Laboratorium atau ASIX.
“Semoga kolaborasi ini dapat mendorong inisiatif-inisiatif lain dalam agenda percepatan transformasi digital nasional untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Baca Juga: Kominfo Dorong Startup Garap Sektor Pertanian dan Perikanan
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR