Huawei Digital Power meluncurkan serangkaian solusi energi digital berupa sistem photovoltaic (PV) pintar untuk penggunaan komersial, industri, dan perumahan; Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS); dan smart charging network untuk infrastruktur kendaraan listrik.
Peluncuran solusi ini tak lepas dari upaya Huawei mendukung Indonesia untuk mencapai target emisi nol bersih (net-zero emission) pada tahun 2060 dan memenuhi target lingkungan serta keberlanjutan. Selain itu, Huawei juga menjawab tantangan lingkungan hidup dengan menghadirkan solusi yang berkelanjutan melalui inovasi energi terbarukan.
Menurut Jin Song, CEO Huawei Digital Power, elektronik daya (power electronics) dan teknologi digital berperan sebagai pendorong utama dalam proses transformasi energi, menuju penggunaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Salah satu bentuk nyata dari transformasi ini adalah semakin dominannya energi terbarukan, yang kini menjadi penggerak lebih dari 80% infrastruktur energi dalam sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
FusionSolar Bidik Pengguna Komersial & Industri
FusionSolar merupakan solusi photovoltaic (PV) yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan energi untuk memberikan sumber energi yang ramah lingkungan. Beberapa keunggulan yang ditawarkan solusi ini adalah mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga diesel sehingga dapat meminimalkan dampak lingkungan, dan memaksimalkan penggunaan energi matahari yang melimpah di Indonesia sebagai negara tropis.
Didesain dengan standar keamanan tinggi, FusionSolar ditawarkan untuk penggunaan komersial dan industri (C&I), seperti mal, supermarket, pabrik, dan kawasan industri. Dengan integrasi teknologi digital, elektronika daya, serta kecerdasan industri, FusionSolar menghadirkan produk yang aman, andal, dan berfokus pada kepuasan pengguna.
Jin Song menekankan pentingnya fokus pada peningkatan solusi penyimpanan energi sekaligus memastikan bahwa aset pembangkit listrik tetap aman, andal, dan hemat biaya. “Oleh karena itu, Huawei berkomitmen untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama mitra strategis, untuk berkontribusi lebih banyak dalam perjalanan transformasi energi di Indonesia,” ujar Jin Song dalam acara peluncuran FusionSolar di Indonesia.
Bangun Ekosistem, Percepat Penggunaan PV
Jin Song juga menyampaikan bahwa melalui kerja sama dengan mitra-mitra industri, FusionSolar bertujuan membangun ekosistem industri yang terbuka dan saling menguntungkan. Hal ini dalam rangka mempercepat penggunaan photovoltaic (PV) sebagai sumber energi utama dan memberikan manfaat listrik ramah lingkungan kepada berbagai industri dan rumah tangga.
Selain itu, Huawei memperkenalkan Huawei SmartDesign, yang dilengkapi dengan fitur baru untuk mendukung visi penggunaan energi surya melalui pembangkit listrik PV. Fitur ini memungkinkan pembuatan desain 3D secara penuh, yang dioptimalkan untuk menghasilkan output maksimal, kinerja tinggi, dan operasi yang lebih efisien.
Jin Song menambahkan bahwa pendekatan strategis Huawei Digital Power dalam mendukung transisi Indonesia, dari negara dengan emisi karbon tinggi menuju emisi rendah, melibatkan integrasi empat teknologi utama, yaitu teknologi digital (Bit), teknologi daya elektronik (Watt), teknologi manajemen termal (Heat), dan teknologi manajemen sistem penyimpanan energi (Battery). Keempat teknologi ini disebut sebagai teknologi "4T".
“Kolaborasi kami dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama mitra strategis merupakan wujud peran aktif kami dalam mendorong transisi energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi emisi karbon, dalam upaya memberikan manfaat jangka panjang bagi industri, masyarakat, dan lingkungan. Kami senang dapat menjadi bagian dari lompatan besar dalam perjalanan energi terbarukan di Indonesia,” ujar Jin Song.
Menurut data dari International Energy Agency (IEA), penggunaan tenaga surya di Indonesia meningkat signifikan. Komitmen pemerintah untuk menciptakan masyarakat berkelanjutan dan ramah lingkungan mendukung teknologi tenaga surya sebagai energi terbarukan yang terjangkau, membuka peluang bagi berbagai industri. Diperkirakan, pada tahun 2050, tenaga surya akan menjadi sumber listrik utama.
Jin Song menegaskan bahwa Huawei, sebagai pemain utama di industri ini, berharap kontribusinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Mobil Listrik Diminati, Huawei Siap Dukung Fasilitas Pengisian Daya
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR