Meta Platforms baru saja mengumumkan model AI terbaru Movie Gen yang mampu menghasilkan klip video dan audio realistis berdasarkan perintah pengguna. Model AI itu akan bersaing dengan alat-alat dari perusahaan startup besar seperti OpenAI dan ElevenLabs.
Contoh kreasi Movie Gen yang diperlihatkan Meta AI meliputi video binatang yang berenang dan berselancar, serta video menggunakan foto asli orang untuk menggambarkan mereka sedang melukis seperti dikutip Reuters.
Movie Gen juga bisa menghasilkan musik latar dan efek suara yang disinkronkan dengan video, bahkan mengedit video yang sudah ada. Dalam salah satu contohnya, Meta menggunakan alat itu untuk menambahkan pom-pom ke tangan seorang pria yang sedang berlari di padang pasir. Dalam contoh lain, tempat parkir diubah menjadi area penuh genangan air.
Movie Gen dapat menghasilkan video berdurasi hingga 16 detik dan audio hingga 45 detik. Uji coba menunjukkan bahwa model ini berkinerja lebih baik dibandingkan produk dari kompetitor seperti Runway, OpenAI, ElevenLabs, dan Kling. Pengumuman ini datang di tengah industri hiburan yang berusaha memanfaatkan teknologi AI untuk pembuatan video, setelah OpenAI memamerkan model Sora yang dapat membuat video menyerupai film pada Februari lalu.
Meskipun banyak pihak di industri hiburan antusias dengan alat ini, ada juga kekhawatiran terkait pelanggaran hak cipta. Selain itu, ada juga peringatan tentang potensi penyalahgunaan teknologi untuk menghasilkan deepfake dan berita palsu, yang dapat berdampak pada pemilihan umum di berbagai negara.
Meta mengatakan tidak akan membuka akses Movie Gen kepada pengembang umum, tetapi akan bekerja sama dengan komunitas hiburan dan konten, serta berencana mengintegrasikan alat ini ke dalam produk Meta pada tahun depan. Data yang digunakan untuk mengembangkan Movie Gen terdiri dari campuran data berlisensi dan data publik.
Meta, yang terkenal dengan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, fokus mengembangkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang akan memegang peran besar dalam perkembangan teknologi di masa depan. Meta akan melakukan investasi besar-besaran dalam infrastruktur AI untuk bersaing dalam perlombaan teknologi perangkat keras AI yang semakin ketat.
Sementara itu Meta akan membangun infrastruktur AI canggih, termasuk pengadaan 350.000 unit GPU Nvidia H100 pada akhir 2024, yang setara dengan sekitar 600.000 unit jika digabung dengan GPU lainnya seperti dikutip ZDnet.
Langkah itu menegaskan ambisi Meta untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan AI, terutama dalam Artificial General Intelligence (AGI) yang mampu menangani tugas-tugas kompleks secara mandiri.
Kekuatan Meta terletak pada pendekatan open-source yang mendorong kolaborasi global. Selain itu, Meta telah membangun kluster AI skala besar yang mendukung model-model AI generasi baru, termasuk Llama 3, penerus Llama 2.
Meskipun Meta memiliki keunggulan tetapi Meta menghadapi tantangan besar yaitu dalam hal biaya pembangunan infrastruktur AI yang diperkirakan mencapai USD30 miliar per tahun. Meski begitu, potensi AGI untuk mengubah industri menjadikan investasi ini sangat strategis.
Meta juga menghadapi persaingan ketat dari raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, dan Amazon, yang juga berinvestasi dalam AI. Namun, dengan fokus pada open-source dan kolaborasi, Meta memiliki peluang unik untuk menarik talenta terbaik dan mendorong inovasi lebih cepat.
Jika Meta berhasil, Meta tidak hanya akan unggul dalam perangkat keras AI, tetapi juga akan menjadi pemimpin dalam membentuk masa depan teknologi AI. Dengan infrastruktur kuat dan komitmen pada inovasi terbuka, Meta berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang besar di bidang ini, memberikan manfaat bagi perusahaan dan komunitas global yang lebih luas.
Baca Juga: Microsoft Kenalkan Fitur AI Terbaru untuk Layanan Premium Copilot+
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR