Penerapan AI/Artificial intelligence (kecerdasan buatan) di wilayah ASEAN, terutama di Indonesia, masih berada pada tahap awal. Namun, potensi AI di kawasan yang lebih luas sangatlah besar.
Di Indonesia, industri kesehatan, fintech, dan pertanian diperkirakan akan menjadi sektor yang paling diuntungkan dari penerapan AI dalam jangka panjang.
Berdasarkan data oleh DataReportal, Indonesia memiliki 185,3 juta pengguna internet pada awal 2024, dengan tingkat penetrasi internet sebesar 66,5%.
Analisis dari Kepios juga mengungkapkan adanya pertumbuhan pengguna internet hingga mencapai 1,5 juta pengguna di Indonesia pada Januari 2023 hingga Januari 2024, mengindikasikan peningkatan signifikan dalam lanskap digital.
Tren ini mendorong adopsi teknologi AI di negara ini, dengan proyeksi pemerintah bahwa AI akan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian, diperkirakan mencapai US$366 miliar pada 2030.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan AI di Indonesia, permintaan akan data center (pusat data) yang siap mendukung AI dan dapat ditingkatkan semakin bertambah.
Industri pusat data di Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan, menjadikan kemitraan antara investor internasional dan ekosistem lokal sangat penting untuk transformasi digital Indonesia.
Ukuran pasar kolokasi pusat data di Jakarta diproyeksikan tumbuh secara signifikan dari US$315,2 juta pada 2022 menjadi US$1,079,7 juta pada 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 22,3%.
Pengembangan pusat data yang siap mendukung AI tetap menjadi area yang sedang dieksplorasi secara aktif oleh para pelaku industri, sebagaimana dibuktikan oleh peningkatan investasi.
Dalam pengembangan pusat data yang siap mendukung AI, terdapat beberapa faktor penting yang meningkatkan dan memaksimalkan kapabilitas operasional secara keseluruhan, termasuk infrastruktur, skalabilitas, kustomisasi, dan keberlanjutan:
1. Infrastruktur
Peningkatan infrastruktur pusat data dasar diperlukan, termasuk teknologi solusi pendinginan khusus seperti liquid cooling. Solusi AI memerlukan dukungan yang kuat dari infrastruktur yang lebih luas di dalam negeri. Penerapan AI akan terus meluas, seiring meningkatnya beban kerja AI.
2. Skalabilitas
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR