Aplikasi Kaspersky, termasuk aplikasi antivirusnya, diam-diam dihapus Google dari Play Store di AS (Amerika Serikat) dan negara lainnya, termasuk Indonesia.
Melihat kondisi itu, Kaspersky angkat bicara. Perusahaan mengaku saat ini sedang menyelidiki keadaan di balik masalah tersebut dan menjajaki solusi potensial untuk memastikan bahwa pengguna produknya dapat terus mengunduh dan memperbarui aplikasi mereka dari Google Play.
“Keputusan Google mengacu pada tindakan pemerintah AS baru-baru ini, yang membatasi distribusi dan penjualan produk Kaspersky di Amerika Serikat setelah 29 September. Meskipun pembatasan ini tidak memiliki dampak hukum material di luar AS, Google secara sepihak memutuskan untuk menghapus produk kami dari Google Play sebelum 29 September, yang akan menghilangkan akses pengguna di seluruh dunia ke solusi Kaspersky,” tulis keterangan resmi dari Kaspersky yang diterima InfoKomputer.
Kaspersky meyakini keputusan Google itu didasarkan pada interpretasi berlebihan atas pembatasan AS, yang tidak didukung oleh konfirmasi dari Departemen Perdagangan AS.
Tindakan pembatasan ini tidak melarang penjualan atau distribusi produk dan layanan Kaspersky di luar negeri.
“Kaspersky juga telah menyampaikan pemahaman ini kepada Departemen Perdagangan AS, dan kami berharap dapat segera menerima panduan tambahan dari Departemen tersebut,” menurut keterangan resmi Kaspersky.
Kaspersky mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk melindungi dunia dari ancaman siber.
Meskipun aplikasi kini tersedia di Play Store, dikatakan Kaspersky bahwa para pengguna masih dapat terus mengunduh produk Kaspersky dari toko aplikasi lainnya, termasuk Galaxy Store, Huawei AppGallery, Xiaomi GetApps, atau langsung dari situs web resmi Kaspersky.
Baca Juga: Teknologi AI Ibarat Pedang Bermata Dua dalam Keamanan Siber, Benarkah?
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR