Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan Provinsi Jawa Timur menyumbang 25% perekonomian di Pulau Jawa, kedua terbesar setelah Jakarta.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, terdapat 4,6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Timur yang sudah melek digital, termasuk yang berasal dari Kota Surabaya dan sekitarnya.
Oleh karena itu, Surabaya sebagai kota terbesar di Jawa Timur dan kedua terbesar di Pulau Jawa dinilai memiliki daya saing untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital yang tangguh, dengan tingkat ekonomi dan konsumsi yang kuat.
Ditambah lagi, data Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Surabaya mencatat Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) sebesar 52,28 dengan klasifikasi “Tinggi”, melampaui rata-rata nasional sebesar 43,34.
Data ini menunjukkan tingginya kemampuan masyarakat Surabaya dalam menggunakan teknologi digital dalam keseharian dan pekerjaannya.
Hal ini didukung oleh data internal Lazada yang mengungkap bahwa jumlah pembeli di Lazada yang berdomisili di Surabaya terus meningkat, dengan jumlah pembelian yang bertambah.
Berangkat dari data-data tersebut, Lazada Indonesia menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota fokus utama perusahaan dengan meluncurkan Lazada Surabaya bersamaan dengan dimulainya festival belanja online 10.10 LazADA di Surabaya.
Strategi hiperlokal ini akan semakin memudahkan masyarakat Surabaya untuk melakukan penjualan maupun pembelian barang secara online melalui aplikasi Lazada.
Upaya hiperlokal yang dilakukan Lazada berangkat dari pemahaman mengenai kebutuhan masyarakat yang bervariasi di setiap daerah di Indonesia.
CEO Lazada Indonesia, James Chang mengatakan, “Strategi hiperlokal yang dilakukan Lazada ini dipercaya secara spesifik bisa memudahkan pelanggan untuk berbelanja online secara mudah, nyaman, dan cepat. Karena itulah, kehadiran kami di Surabaya dilakukan secara holistik, tidak hanya pada pengembangan fitur dan penawaran yang ada di aplikasi, namun juga dari sisi infrastruktur operasional logistik.”
Kehadiran Lazada di Surabaya akan diperkuat melalui peluncuran laman khusus Surabaya di aplikasi Lazada, menghadirkan kantor daerah dan tim khusus Surabaya, serta pengembangan sistem pergudangan dan logistik lokal.
“Mendekatkan rantai pasokan kepada pelanggan di Surabaya menjadi fokus utama kami di Lazada Surabaya ini, untuk memastikan para pelanggan bisa mendapatkan barang pesanannya secara mudah, aman, dan tepat waktu. Karena itulah kami melakukan pengembangan sistem pergudangan dan logistik di Surabaya, yang dapat sekaligus memberdayakan bisnis lokal di Surabaya,” tambah James.
Upaya pemberdayaan brand dan UMKM asli Surabaya dilakukan Lazada untuk memastikan produk yang banyak dicari pelanggan tidak hanya terjamin ketersediaan dan kualitasnya, namun juga dekat dengan pelanggan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR