SpaceX mengajukan permohonan kepada FCC untuk melakukan perubahan pada jaringan satelit Starlink dengan tujuan meningkatkan kecepatan internet hingga mencapai gigabit per detik (Gbps). SpaceX berencana menurunkan posisi satelit ke orbit yang lebih rendah untuk memberikan kecepatan internet yang lebih cepat serta menurunkan latensi, yang menjadi salah satu kelemahan layanan satelit Starlink saat ini.
Meskipun kecepatan Starlink saat ini cukup baik dengan rata-rata ratusan megabit per detik, SpaceX ingin meningkatkannya secara signifikan. Selain itu, SpaceX berpendapat bahwa menurunkan ketinggian satelit sekitar 8,5 persen dari posisi sekarang akan mengurangi risiko tabrakan dengan satelit lain dan memungkinkan satelit yang pensiun terbakar lebih cepat di atmosfer bumi.
Dengan perubahan ini, SpaceX juga berharap dapat memperluas jangkauan layanan Starlink dan memudahkan peluncuran satelit baru di masa mendatang. Namun, SpaceX masih menunggu persetujuan dari FCC yang juga akan mempertimbangkan masukan dari perusahaan lain, terutama terkait potensi dampak perubahan ini terhadap spektrum operator satelit lainnya.
Sementara itu layanan internet satelit dari SpaceX, Starlink mencatat rekor baru dengan jumlah pelanggan mencapai 4 juta di seluruh dunia. Dalam waktu empat tahun sejak peluncurannya, Starlink menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan tambahan 1 juta pengguna baru dalam empat bulan terakhir.
Starlink yang memulai debutnya pada 2020 kini tersedia di lebih dari 100 negara, memberikan akses internet cepat ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau layanan konvensional. Starlink telah meluncurkan lebih dari 6.300 satelit untuk memperluas jangkauan dan kualitas layanannya.
Selain konsumen perumahan, sektor komersial juga menunjukkan ketertarikan. Air France, misalnya, berencana untuk menggunakan layanan Starlink di armadanya mulai musim panas mendatang, menawarkan internet berkecepatan tinggi selama penerbangan seperti dikutip Digital Trends.
Namun, Starlink menghadapi kritik dari komunitas astronomi karena satelit-satelitnya mengganggu observasi langit malam, serta menimbulkan interferensi terhadap teleskop radio di Bumi. Meskipun demikian, Starlink terus berkembang dengan rencana ekspansi lebih lanjut, membuka akses internet yang lebih baik di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Oppo Luncurkan ColorOS 15 dengan Desain Baru dan Peningkatan AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR