Amerika Serikat (AS) dikabarkan tengah membuat aturan baru yang akan melarang investor dari AS melakukan investasi dalam bidang AI/Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) di Cina.
Menurut sebuah postingan pemerintah AS sebagaimana dikutip dari Reuters, aturan tersebut kini dalam tahap peninjauan akhir, yang menunjukkan bahwa pembatasan tersebut akan segera diberlakukan.
Aturan tersebut, yang juga akan mengharuskan investor AS untuk memberi tahu Departemen Keuangan tentang beberapa investasi di bidang AI dan teknologi sensitif lainnya, berasal dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada Agustus 2023 yang bertujuan untuk mencegah pengetahuan investor AS tentang AI membantu militer China.
Aturan final, yang menargetkan investasi keluar ke Cina dalam bidang AI, semikonduktor dan mikroelektronika, serta quantum computing, sedang ditinjau di Kantor Manajemen dan Anggaran, menurut postingan tersebut, yang di masa lalu berarti aturan ini kemungkinan akan dirilis dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.
“Sepertinya mereka mencoba mempublikasikannya sebelum pemilu,” ujar mantan pejabat Departemen Keuangan Laura Black, seorang pengacara di Akin Gump di Washington, mengacu pada pemilihan presiden AS pada 5 November.
Black menambahkan bahwa kantor Departemen Keuangan yang mengawasi peraturan-peraturan tersebut biasanya memberikan waktu setidaknya 30 hari sebelum peraturan-peraturan tersebut diberlakukan.
Black sendiri mengharapkan aturan final untuk lebih memperjelas cakupan-cakupan tentang investasi AI di Cina.
Baca Juga: Cina Pusing Gara-gara Belanda Ikutan AS Batasi Peralatan Pembuat Chip
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR