Dalam era digital yang semakin berkembang, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada tantangan mengelola berbagai aset teknologi informasi (TI) yang semakin kompleks. Di sinilah solusi IT Asset Management sangat penting. Solusi IT Asset Management adalah proses untuk melacak, mendata dan mengelola aset TI perusahaan, mulai dari perangkat keras, perangkat lunak, hingga lisensi dan infrastruktur jaringan.
Dengan semakin banyaknya perangkat dan aplikasi yang digunakan di dalam organisasi, penting bagi perusahaan untuk memiliki visibilitas penuh atas semua aset TI mereka. Karena itu, PT KayReach System menggandeng Lansweeper untuk menghadirkan layanan IT Asset Management di Indonesia.
Ahmad Nafiudin (Direktur Operasional di Kayreach System Indonesia) mengatakan solusi Lansweeper memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi semua aset IT perusahaan termasuk aset yang tidak lagi digunakan atau yang sudah usang. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu untuk perangkat lunak atau perangkat keras baru, serta memastikan penggunaan sumber daya secara optimal.
"Saat ini banyak aset perusahaan yang tidak dimonitor dengan baik. Meskipun ada, banyak perusahaan yang masih melakukan IT aset manajemennha secara manual seperti memakai MS Excel. Saat perangkat komputernya terserang ransomware, maka data-data bisa hilang," katanya di Jakarta.
Solusi Lansweeper menyediakan visibilitas lengkap terhadap semua perangkat dan aplikasi sehingga memudahkan perusahaan l mengidentifikasi risiko keamanan yang mungkin timbul. Solusi itu juga membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi berbagai regulasi keamanan data dan standar kepatuhan industri.
Dengan solusi Landsweeper, perusahaan memiliki akses ke data yang detail dan real-time mengenai aset TI mereka. Hal itu memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait penggantian, pembaruan, atau penghapusan aset.
"Lansweeper satu-satunya perusahaan yang fokus menciptakan solusi IT Asset Management. Data yang disediakan Lansweeper dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan teknologi di masa depan dan membantu dalam perencanaan anggaran TI yang lebih akurat," katanya.
Tien Tien Sin (Channel Manager Lansweeper Asia Pasific) mengatakan saat ini banyak perusahaan yang melakukan IT asset management-nya secara manual. Hal itu menyedot waktu dan sumber daya yang besar. Dengan mengadopsi Lansweeper, perusahaan dapat mengotomatisasi banyak proses yang terkait dengan pelacakan dan pengelolaan aset. "Saat ini ada 48 persen perusahaan yang mendata aset perusahaannya secara manual. Otomatisasi ini mengurangi beban kerja tim TI, memungkinkan mereka fokus pada proyek yang lebih strategis, serta mengurangi risiko kesalahan manusia," katanya
Tien mengatakan mengadopsi solusi IT Asset Management adalah langkah penting bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan penggunaan aset TI, meningkatkan keamanan, dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. "Di tengah kompleksitas teknologi yang semakin meningkat, Lansweeper menjadi solusi yang tidak hanya membantu perusahaan mengelola aset dengan lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi operasional dan penghematan biaya yang signifikan," ujarnya.
"Kami memilih KayReach sebagai mitra utama di Indonesia karena Kayreach memiliki kemampuan untuk menjual produk ini dan mempunyai tim yang solid," ujarnya.
Baca Juga: Klook Perluas Kemitraan dengan Google Cloud untuk Kembangkan AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR