IBM hari ini menampilkan potensi inovatif dari solusi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dikembangkan secara lokal dalam konferensi bertajuk “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud.” Konferensi ini memperkenalkan Algobash, pengembang alat penilaian keterampilan IT dan platform talenta, yang telah mengintegrasikan teknologi AI generatif IBM watsonx.
Dengan teknologi ini, Algobash dapat mempercepat proses penilaian, meningkatkan akurasi, dan memperkuat kemampuan pencocokan talenta melalui pemrosesan multibahasa yang membantu mereka membuka peluang di pasar global. Sebelumnya, Algobash menghadapi kendala efisiensi dalam hal platform antarmuka untuk pengguna, yang menyebabkan waktu onboarding menjadi lebih lama.
Penggunaan Large Language Models (LLMs) untuk ekstraksi data dokumen juga sering menghasilkan hasil yang kurang akurat karena masalah halusinasi digital, terutama pada kumpulan data yang kompleks. Untuk mengatasi tantangan ini, Algobash mengintegrasikan model Retrieval Augmented Generation (RAG) di dalam platform AI dan data watsonx, yang secara signifikan meningkatkan akurasi dan relevansi pencarian.
Pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan hanya dengan perintah atau prompt sederhana dalam bahasa sehari-hari. Algobash juga mengadopsi model Granite dari IBM untuk ekstraksi data yang lebih akurat dan sesuai standar perusahaan. Platform antarmuka yang ramah developer juga memudahkan integrasi solusi AI ke dalam backend Algobash, serta mempercepat proses penerapan.
“Dalam upaya ekspansi global kami, model multibahasa Granite dari IBM menjadi sebuah terobosan besar. Dengan watsonx dan model Granite, kami dapat dengan mudah mengintegrasikan Gen AI ke dalam platform Software-as-a-service kita sehingga dapat berinovasi dan menawarkan produk baru kepada para pelanggan," kata Elfino Sitompul, (Chief Technology Officer, Algobash).
"Ini tidak hanya membantu kami memasuki industri dan pasar baru, baik di Indonesia maupun internasional, tetapi juga memastikan kami mengikuti protokol tata kelola AI yang etis sesuatu yang semakin penting bagi klien kami," ujarnya.
Meskipun Indonesia memimpin pasar AI di Asia Tenggara, dengan proyeksi kontribusi sebesar USD366 miliar terhadap PDB nasional, sebuah studi oleh KORIKA menunjukkan bahwa 40 persen bisnis menghadapi kendala akibat tata kelola data internal yang lemah. Hal ini menekankan perlunya praktik adopsi AI yang bertanggung jawab.
Roy Kosasih, Direktur Utama IBM Indonesia, mengatakan sebagai pemimpin dalam AI untuk bisnis, IBM berkomitmen membantu perusahaan mencapai efisiensi baru melalui penerapan AI yang etis.
"Solusi kami dirancang untuk mendukung organisasi di berbagai industri dalam mengintegrasikan AI secara mulus dengan model atau platform teknologi informasi mana pun, serta mematuhi kinerja yang bersifat terbuka dan terpercaya. Seiring semakin banyak bisnis yang mengadopsi AI, kami siap mendampingi mereka dalam transformasi ini dengan tata kelola yang kuat dan keahlian industri yang mendalam," ujarnya.
Algobash adalah anggota program IBM Partner Plus yang memberikan akses kepada sumber daya dan dukungan yang beragam, guna memperdalam keahlian dan kemampuan mitra untuk memanfaatkan teknologi mutakhir dalam membantu mentransformasi bisnis klien mereka. Algobash juga merupakan bagian dari Batch 9 dari Akselerator Startup Studio Indonesia.
Baca Juga: Jobstreet: AI Bantu Pekerja Indonesia Lebih Efisien dan Produktif
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR