Samsung akan meluncurkan flagship terbarunya Samsung Galaxy S25 Slim tahun depan, menyusul kemunculan perangkat baru dari Samsung dengan nomor model SM-S937U dalam database IMEI, yang diyakini adalah Galaxy S25 Slim. Dilihat dari nomor modelnya, perangkat ini diperkirakan akan memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan Galaxy S25+ (SM-S936U). Selain desain yang lebih tipis, Galaxy S25 Slim kabarnya akan dilengkapi dengan sensor kamera utama dari model "Ultra".
Hal itu sangat mirip dengan kasus Galaxy Z Fold Special Edition, yang selain memiliki desain lebih tipis dari Galaxy Z Fold6 reguler, juga dilengkapi dengan peningkatan kamera menggunakan sensor utama 200MP dari Galaxy S24 Ultra. Samsung Galaxy S25 Ultra akan menawarkan kamera utama 200MP dengan OIS, kamera ultrawide 50MP, kamera telefoto 10MP dengan 3x optical zoom, dan kamera super-telefoto 50MP dengan 5x optical zoom. Samsung Galaxy S25 Slim akan "meminjam" sensor utama 200MP dari model Ultra tersebut.
Sisa spesifikasi kamera belakang lainnya akan sama dengan Galaxy S25+, yaitu kamera ultrawide 12MP dan kamera telefoto 10MP dengan 3x optical zoom. Semua seri Galaxy S25 juga akan hadir dengan kamera selfie beresolusi 12MP.
Terkait peluncuran, rumor menyebut Galaxy S25 Slim tidak akan dirilis bersamaan dengan tiga model S25 Series lainnya (S25, S25+, S25 Ultra) pada awal tahun 2025. Model Slim itu kemungkinan akan diperkenalkan beberapa bulan setelahnya, mungkin bersamaan dengan model FE atau bahkan menggantikannya.
Terhubung Satelit
Akhirnya, Samsung akan menyertakan fitur konektivitas satelit pada HP flagship Samsung Galaxy S25 Ultra sekaligus mengejar brand lain yang telah menghadirkan fitur itu terlebih dahulu. Berdasarkan sertifikasi 3C di Tiongkok, Samsung Galaxy S25 Ultra yang memiliki nomor model SM-9380 tercatat sebagai "satellite mobile terminal" dan mendukung jaringan seluler hingga 5G.
Meskipun baru model S25 Ultra yang terkonfirmasi memiliki fitur ini, ada kemungkinan model reguler juga akan dilengkapi konektivitas satelit.Namun, belum ada kepastian apakah fitur ini akan tersedia di wilayah lain atau hanya di China, mengingat koneksi satelit memerlukan kerja sama dengan operator satelit yang memiliki cakupan wilayah tertentu.
Contohnya, Apple bermitra dengan Globalstar untuk menyediakan fitur serupa di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jepang, dan Australia. Beberapa merek smartphone lain, terutama dari Tiongkok, seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo, telah lebih dulu memperkenalkan fitur konektivitas satelit pada perangkat mereka. Samsung dikabarkan ingin fitur satelit di Galaxy S25 Ultra tidak hanya terbatas pada koneksi darurat untuk pesan teks, tetapi juga mendukung panggilan dan pengiriman gambar.
Sementara itu Samsung akan memperkenalkan tablet flagship terbarunya Galaxy Tab S10 di Indonesia sekaligus menggantikan Galaxy Tab S9 Plus yang diluncurkan pada Agustus 2023 tetapi hanya dengan konektivitas WiFi. Tablet Samsung Galaxy Tab S10 sudah terdeteksi dan siap masuk pasar Indonesia dengan nomor model "SM-X820". Tablet itu telah mendapatkan sertifikasi dari SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 5 September 2024, dengan nama "Galaxy Tab S10 Plus WiFi".
Belum ada informasi apakah tablet tersebut juga akan memiliki varian 5G seperti pendahulunya. Berdasarkan situs TKDN Kemenperin, Samsung belum mendaftarkan sertifikat TKDN untuk model SM-X820, sehingga besar kemungkinan tablet ini hanya mendukung WiFi. Saat ini, hanya model Galaxy Tab S10 Plus WiFi yang terdaftar di Postel SDPPI Kominfo, namun ada kemungkinan model lain dari seri Galaxy Tab S10 juga akan menyusul.
Meski belum diluncurkan, bocoran desain dan spesifikasi Galaxy Tab S10 Series sudah beredar di internet. Dilaporkan, hanya dua model yang akan dirilis, yakni Galaxy Tab S10 Plus dan Tab S10 Ultra, tanpa adanya versi reguler. Desain kedua tablet tersebut dikabarkan mirip dengan pendahulunya, Galaxy Tab S9 Plus dan Tab S9 Ultra, dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 12,4 inci dan 14,6 inci.
Dari segi performa, Galaxy Tab S10 Plus dan Tab S10 Ultra kemungkinan akan menggunakan chipset Mediatek Dimensity 9300 Plus, berbeda dari seri sebelumnya yang menggunakan chipset Qualcomm atau Exynos. Kedua tablet itu juga akan menggunakan RAM 12 GB dan baterai besar dengan kapasitas minimal 10.000 mAh.
Menurut rumor, tablet tersebut sudah diproduksi massal sejak Agustus 2024 dan diperkirakan akan diluncurkan pada Oktober mendatang, dengan harga sekitar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 15,4 juta.
Baca Juga: Apple Permudah Pengguna Upgrade ke ChatGPT Plus Lewat iOS 18.2
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR