2. Skalabilitas: Pusat data harus dapat ditingkatkan untuk memenuhi beban kerja yang lebih tinggi dan memiliki infrastruktur daya dan efisiensi untuk mendukung skalabilitas ini. Strategi yang berwawasan ke depan sangat penting, yang memungkinkan penerapan data yang cepat dan mempersiapkan persyaratan di masa mendatang.
3. Kustomisasi: Persyaratan beban kerja AI sangat bervariasi di kalangan pelanggan. Oleh karena itu, pendekatan one-size-fits-all (‘satu ukuran untuk semua’) menjadi tidak tepat. Kustomisasi memastikan pusat data memenuhi kebutuhan spesifik dari berbagai sektor.
4. Keberlanjutan: Pusat data yang siap mendukung AI mengkonsumsi energi dalam jumlah yang signifikan, yang mendorong operator untuk memprioritaskan keberlanjutan dalam desain mereka. Ini melibatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang disesuaikan dengan lokasi pusat data, penerapan teknologi pendinginan berkelanjutan, dan terlibat dalam kolaborasi dengan mitra teknologi. Upaya ini memastikan bahwa operator dapat secara efisien memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur yang siap mendukung AI sambil memfasilitasi teknologi AI terkini di negara ini.
"Tahun lalu, kita telah menyaksikan AI meningkatkan efisiensi pusat data secara signifikan melalui algoritma khusus yang mengoptimalkan konsumsi energi dan merasionalisasi alokasi sumber daya. Dengan menggabungkan AI, kita dapat memanfaatkan potensinya untuk mengoptimalkan operasional demi keberlanjutan dengan menganalisis dan memproses data, membantu perusahaan lebih memahami penggunaan energi," kata Frederic van Daniel Husen (Managing Director of Indonesia, Princeton Digital Group).
Seiring terus berkembangnya lanskap infrastruktur data di seluruh Asia, para pemimpin industri semakin berfokus pada keberlanjutan dan praktik perusahaan yang bertanggung jawab. Banyak operator, termasuk PDG, kini memprioritaskan upaya untuk menyesuaikan diri dengan sertifikasi global dan mengadopsi standar operasional terdepan di industri.
Pendekatan ini memastikan bahwa layanan mereka tidak hanya memenuhi permintaan saat ini, tetapi juga mempersiapkan teknologi masa depan seperti AI, sekaligus mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam operasi mereka. Di masa mendatang, ada penekanan yang semakin besar untuk mendorong perubahan positif dalam industri, dengan fokus pada inovasi dalam infrastruktur, proses, dan keberlanjutan.
Di Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan penyimpanan, pemrosesan, dan konektivitas data, pengembangan fasilitas canggih memainkan peran penting dalam mendukung transformasi digital Indonesia dan pertumbuhan regional yang lebih luas.
AI berada di titik awal perkembangannya di Indonesia dan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap berbagai perkembangan. Bersama dengan para pelaku industri, kami memiliki peluang yang lebih besar untuk memanfaatkan kemampuannya dalam solusi pusat data yang mendukung AI di Indonesia, sehingga memberikan faktor keberhasilan yang lebih besar bagi pertumbuhan mereka.
"Dengan keahlian dan pengalaman PDG, kami bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi ekonomi digital Indonesia dan mendukung pertumbuhannya di tahun-tahun mendatang. Bergabunglah dengan kami dalam membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerdas dan lebih efisien, serta mencapai tingkat baru dalam keberhasilan digital perusahaan. Masa depan dimulai di sini, dengan pusat data yang mendukung AI," ujarnya.
Baca Juga: Perjalanan Epson Indonesia, 24 Tahun Sukses Dominasi Pasar Printer
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR