Berdasarkan sejumlah sumber, AI (artificial intelligence) adalah salah satu teknologi digital yang pasarnya berkembang pesat dan diprediksikan akan terus berkembang pesat, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan. Penggunaan AI pada bisnis pun makin jamak. Menurut Forbes, 72% perusahaan kini telah menggunakan AI untuk meningkatkan setidaknya satu bagian dari operasional mereka. Begitu pula Geosquare dan SPUN, dua perusahaan rintisan (startup) yang hadir di tanah air dan merupakan alumni program residency Antler.
Geosquare adalah perusahaan rintisan yang memvisualisasikan data geospasial. Sementara SPUN adalah perusahaan rintisan yang menawarkan jasa pengurusan berbagai hal seperti visa, pajak, dan surat izin. Geosquare dan SPUN mengeklaim memanfaatkan AI pada bisnisnya untuk mengatasi berbagai tantangan perihal pengguna/pelanggan. Hal ini kemarin disampaikan Antler via rilis.
Geosquare
Geosquare memvisualisasikan data geospasial dalam bentuk “kotak” pada peta, sehingga data itu lebih mudah diakses, dipetakan, dan dianalisis untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, seluruh wilayah Jakarta dapat divisualisasikan menjadi sekitar 264 ribu kotak yang masing-masing mewakili area seluas 50 x 50 meter. Setiap kotak ini dapat menyimpan informasi unik tentang area yang diwakilinya. Perihal AI, terdapat antara lain Omben AI yang sewajarnya adalah perkakas AI generatif untuk pengguna.
“Kami mengkompilasi data pemetaan terbaru dari berbagai sumber dan mengolahnya menjadi visual yang lebih kaya dan fleksibel. Data ini kami tawarkan kepada pemerintah maupun pelaku bisnis untuk melakukan pemetaan serta menemukan informasi penting, seperti kepadatan populasi, distribusi real estat, citra satelit, dan lainnya. Misi kami adalah menjadi ‘YouTube’ bagi data geospasial, sehingga semua pihak dapat dengan mudah memperoleh wawasan yang mereka butuhkan dan fokus pada area yang ingin mereka targetkan,” ujar Benny Emor (Founder & CEO Geosquare).
Salah satu pengguna Geosquare adalah bank yang termasuk tiga bank terbesar di Indonesia. Bank tersebut menggunakan visualisasi peta dari Geosquare untuk meninjau calon debitur yang mengajukan pinjaman dengan agunan berupa properti. Dengan Geosquare, bank yang dimaksud bsia melakukan pemeriksaan properti secara digital dengan lebih mudah dan hemat biaya.
Selain itu, peta Geosquare juga banyak digunakan oleh pemilik bisnis makanan dan minuman. Mereka menggunakannya untuk mendeteksi distribusi populasi dan memperkirakan pangsa pasar potensial yang dapat dicapai dengan pembukaan gerai baru.
SPUN
Adapun SPUN menggunakan AI untuk mempercepat proses pengajuan visa dan izin tinggal, baik bagi individu maupun perusahaan. Saat ini, SPUN melayani 198 kewarganegaraan untuk pengajuan visa masuk ke Indonesia, serta melayani pengajuan visa bagi warga negara Indonesia ke lebih dari tujuh puluh negara. Terdapat fitur-fitur seperti SPUN Chatbot Assistant, Commerce, dan Dashboard yang membolehkan pengguna mengakses panduan visa, layanan pengajuan visa, serta verifikasi dokumen secara otomatis.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR