Oleh: Vishal Ghariwala, Senior Director and Chief Technology Officer, APAC, SUSE
[Redaksi] Lanskap teknologi di Asia Pasifik akan semakin kompleks sehingga perusahaan dan organisasi di kawasan ini dituntut untuk mengutamakan ketahanan, keamanan, dan inovasi digital agar tetap kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut, inilah prediksi SUSE tentang tren teknologi di tahun 2025.
Evolusi teknologi yang begitu pesat kian mengubah wajah industri di seluruh kawasan Asia Pasifik. Pada tahun 2025, organisasi akan menghadapi lanskap yang kompleks dengan berbagai ancaman dan peluang yang muncul. Agar dapat berkembang pada lingkungan yang dinamis ini, perusahaan harus memprioritaskan ketahanan, keamanan, dan inovasi digital.
Kemampuan Observasi Cloud-Native Sebagai Landasan Ketahanan Digital
Para pelanggan yang menggunakan lingkungan cloud-native seringkali kesulitan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat. Hal ini karena kurangnya visibilitas menyeluruh di seluruh infrastruktur dan rangkaian aplikasi yang dimiliki, yang berdampak pada keandalan dan ketersediaan layanan.
Pada tahun 2025, kami berharap pelanggan dapat menggandakan kemampuan observabilitas cloud-native sehingga mereka dapat memvisualisasikan dan menghubungkan peristiwa dan metrik secara langsung, mulai dari infrastruktur hingga aplikasi di seluruh lingkungan hybrid dan multicloud. Cara ini memungkinkan mereka untuk menganalisis data di seluruh lingkungan mereka, dan mengidentifikasi pola, kondisi anomali, dan potensi masalah sebelum meningkat menjadi insiden.
Memperkuat Ketahanan Digital Terhadap Pemadaman Layanan
Pada tahun 2024, kita menyaksikan pemadaman teknologi besar-besaran di tingkat regional dan global, misalnya pemadaman global CrowdStrike. Tren pemadaman ini diperkirakan akan terus berlanjut dan hal ini akan membuat perusahaan menerapkan strategi TI untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari pemadaman tersebut. Contoh strategi tersebut dapat mencakup mitigasi konsentrasi perangkat lunak dan pengamanan (lock-in) vendor dengan mendiversifikasi rangkaian TI, membangun rangkaian teknologi alternatif untuk mengantisipasi skenario kegagalan, dan mengadopsi pendekatan multivendor yang memberikan pilihan untuk perangkat lunak infrastruktur yang penting, seperti sistem operasi dan Kubernetes.
Zero-Trust Security: Perlindungan Terhadap Ransomware
Serangan ransomware meningkat secara signifikan pada tahun 2024 dan kami hanya dapat mengantisipasi tren ini akan terus berlanjut karena para pelaku kejahatan menggunakan serangan yang semakin canggih, yang didukung oleh AI. Ketersediaan operator Ransomware-as-a-Service (RaaS) memperparah situasi ini.
Pada tahun 2025, lebih banyak perusahaan diperkirakan akan berinvestasi pada solusi keamanan tanpa kepercayaan yang mampu mendeteksi dan mencegah serangan seperti ransomware serta eksploitasi zero day lainnya.
AI Generatif yang Aman dan Privat: Mendorong Inovasi Secara Bertanggung Jawab
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR