Transformasi ini sejalan dengan visi strategis Qiscus untuk tahun 2024: memperkuat posisi di Asia Tenggara sebagai fondasi untuk ekspansi yang lebih luas di kawasan Asia. Dengan peluncuran Qiscus AI dan berbagai langkah strategis lainnya, Qiscus bertekad memantapkan dirinya sebagai salah satu pemain utama di ranah AI, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga di pasar global.
“Melalui transformasi ini, kami melihat tahun 2025 akan menjadi momentum besar untuk mengukuhkan posisi kami sebagai salah satu pemimpin di ranah AI. Kami percaya AI akan menjadi pilar utama yang memungkinkan bisnis menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih intuitif, efisien, dan relevan di masa depan,” ujar Delta Purna Widyangga, CEO & Co-founder Qiscus.
Qiscus terus berinovasi dengan menghadirkan teknologi yang memberdayakan bisnis di era digital. Melalui integrasi lebih dari 20 kanal komunikasi, termasuk WhatsApp, Instagram, dan berbagai platform e-commerce, serta peluncuran Robolabs LLM dan Agent Copilot dalam ekosistem Qiscus AI, Qiscus mendukung ribuan perusahaan dan lebih dari 265 juta end-user untuk meraih kesuksesan di tengah lanskap digital yang terus berkembang.
Baca Juga: Populix: 62 Persen Responden Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR