Penulis: Vivek Tyagi (manajer pemasaran produk untuk Divisi Human Machine Interface Microchip Technology)
Meskipun kendaraan listrik roda empat tampaknya menjadi pusat perhatian dalam banyak artikel tentang mobilitas masa depan, banyak negara termasuk Indonesia, India, Malaysia, dan Thailand lebih mengandalkan kendaraan roda dua yang ekonomis — skuter, sepeda motor, sepeda motor listrik, moped listrik, dan sepeda listrik — sebagai alat transportasi. Mengikuti tren yang dibuat oleh para perancang kendaraan listrik roda empat, skuter listrik dan sepeda motor listrik menggunakan layar sentuh untuk kendalinya, bukan tombol konvensional.
Kontrol layar sentuh memberikan kendaraan listrik roda dua tampilan modern, tata letak dan gaya yang fleksibel, serta penyesuaian yang mudah untuk setiap model atau bahkan setiap kendaraan. Sistem menu yang mudah digunakan dapat mengakomodasi kebutuhan kontrol, tampilan, dan fitur kendaraan roda dua yang lebih kompleks, serta memungkinkan fitur-fitur bernilai tambah seperti navigasi, sistem infotainment, mekanisme pembayaran jarak jauh, dan keamanan kendaraan.
Layar sentuh pada kendaraan roda dua sering kali terpapar dengan kondisi luar ruangan yang keras seperti hujan, salju, debu, atau lumpur. Kendaraan roda dua juga terkadang diparkir di bawah sinar matahari dengan kandungan ultraviolet dan inframerah yang kuat pada iklim panas, serta rentan terhadap kecelakaan dan kerusakan akibat vandalisme.
Faktor-faktor ini mendukung pemakaian layar sentuh dengan rating IP65/68 dengan kaca penutup tebal untuk melindungi sensor sentuh yang mendasarinya dan elemen layar LCD atau OLED. Persyaratan akan sinar matahari dan ultraviolet membuatnya memerlukan filter ultraviolet/inframerah dan lapisan antipantulan/antisilau untuk meningkatkan visibilitas layar dalam semua kondisi pencahayaan.
Hal ini menghasilkan desain berlapis yang sangat tebal untuk display stack yang memisahkan jari lebih jauh dari sensor sentuh kapasitif dibandingkan desain yang lebih tipis. Pasalnya, masing-masing lapisan berkontribusi terhadap pemisahan antara jari dengan sensor sentuh kapasitif. Makin jauh jari terpisah dari sensor sentuh, makin sulit untuk mendeteksi sentuhan yang tepat pada layar.
Di daerah yang dingin, layar sentuh seringkali dioperasikan oleh pengendara dengan sarung tangan tebal, yang akan makin memisahkan lagi jari dari sensor sentuh. Selain itu, adanya tetesan air hujan atau salju pada layar dapat mengakibatkan terjadinya peristiwa sentuhan yang salah atau gagal.
Layar sentuh yang baik seharusnya tidak hanya mampu melacak jalur yang ditelusuri oleh jari pada layar secara andal, melainkan juga mendeteksi gestur multijari dengan sarung tangan tebal saat ada kelembapan untuk mengontrol fungsi seperti peta navigasi pada layar. Persyaratan layar sentuh perihal lingkungan ini memberikan tuntutan yang ketat pada IC kontroler layar sentuh, yang harus dapat mengakomodasi persyaratan desain layar seperti berikut:
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR