Epson Indonesia sukses merajai pasar printer di Indonesia berkat kejelian strategis bisnis yang melihat kebutuhan pasar dan menghadirkan produk-produk yang inovatif serta terjangkau di Indonesia. Tak heran, hampir setiap produk Epson sangat mudah ditemukan di hampir setiap perkantoran dan sekolah.
"Inovasi teknologi adalah DNA kami. Kami tidak pernah berkompromi dalam hal kualitas, " kata Managing Director Epson Indonesia Ng Ngee Khiang di acara Epson Media Gathering di Malaysia.
Sebagai informasi, Epson Indonesia menguasai 77 persen pangsa pasar printer di Indonesia dan 17 persen untuk pasar proyektor. Meskipun, data beli masyarakat Indonesia melambat, permintaan printer Epson tetap tinggi.
"Kami menjadi nomor satu di setiap segmen printer diIndonesia dan ini menandakan optimistis dan respon positif pasar Indonesia untuk membeli produk Epson, " ujarnya.
Ng Ngee Khiang juga memastikan Epson Indonesia mendukung dan mensukseskan program pemerintah Indonesia yang menginginkan barang-barang diproduksi di dalam negeri berbasis Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Tak hanya itu, Epson Indonesia juga turut membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan dengan beroperasinya dua pabrik Epson di Cikarang dan Batam.
"Kami sangat mendukung program ini dan akan ada 15 produk terbaru Epson bersertifikasi TKDN tahun ini. Jangan lupa, kami juga punya dua pabrik di Batam dan Cikarang dengan karyawan sebanyak 10 ribu orang, " ucapnya.
Sebelumnya, Epson Indonesia memiliki 58 produk yang sudah bersertifikat TKDN baik dari printer dan proyektor. Produk-produk TKDN Epson seperti Proyektor EB E600 dan EB X600 juga mendapatkan sambutan positif di pasar.
"Populasi penduduk Indonesia sangat besar dan banyak yang belum tersentuh untuk bisa digarap, " ucapnya.
Target Tinggi
Epson Indonesia menyatakan optimismenya untuk mencapai pertumbuhan 13 persen di tahun 2025 seiring membaiknya perekonomian Indonesia. Keyakinan tersebut didasarkan pada serangkaian faktor positif yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan, termasuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga meningkatnya permintaan produk bersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Ng Ngee Khiang menjelaskan meski sempat terkoreksi hingga 29 persen akibat pandemi Covid-19, Epson Indonesia berhasil meningkatkan profitabilitasnya melalui strategi pengendalian biaya serta kombinasi aktivitas dan komunikasi perusahaan.
Data perusahaan menunjukkan kinerja penjualan Epson Indonesia kembali menguat di tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan 13 persen.
"Pada 2022, pertumbuhan penjualan Epson Indonesia sudah kembali ke masa sebelum pandemi dan tahun 2024 ini kami ekspetasi akan tumbuh sebesar 13 persen,” ujarnya.
Printer jenis ink tank tetap menjadi produk yang paling banyak diminati oleh konsumen Epson Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 68 persen.Epson juga terus mempertahankan pangsa pasar nomor satu untuk proyektor, yakni sebesar 64 persen di Q2 2024, dan Dot Matrix tetap bertahan 98 persen di pangsa pasarnya.
Di sisi lain, tambah Ng Ngee Khiang, pangsa pasar scanner Epson terus bertumbuh seiring meningkatnya adopsi digitalisasi di sektor korporasi dan pemerintah. Di tahun 2024, scanner Epson Indonesia memegang pangsa pasar sebesar 56 persen.
Epson terus mempertahankan pangsa pasar nomor satu untuk scanner. Mulai dari 2019 sebesar 26 persen, lalu 31 persen di 2020, 37 persen di 2021, 40 persen di 2022, dan terakhir adalah 56 persen di 2023.
Dalam kesempatan media gathering tersebut, Head of Brand & Communication Nolly Dhanurendra menambahkan media menjadi bagian penting perjalanan kemajuan Epson.
"Media sebagai partner dalam menyampaikan pesan yang kami sampaikan dalam menjangkau lebih banyak audiens, sesuai dengan tema gathering 'Line Up', mari kita melangkah ke tahap berikutnya kita ciptakan peluang yang lebih besar dan koneksi yang lebih kuat dan kolaborasi yang lebih berdampak," tutur Nolly.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |