Pengemudi ojek online yang memadati pinggiran jalan kini menjadi pemandangan umum di Jakarta. Selain mengganggu pengguna jalan lain, tidak ada tempat yang layak untuk menunggu juga membuat para driver dan penumpang ojek tidak nyaman.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta pekan ini bahkan sampai melontarkan wacana untuk mematikan aplikasi ojek onine di tempat-tempat tertentu, di mana mereka dinilai seringkali melanggar lalu lintas.
Vice President Driver Community Go-Jek Jaka Wiradisuria mengatakan pihaknya memang telah menyadari permasalahan driver yang sering bergerombol di tepi jalan dan sedang berupaya mencari solusi.
Salah satunya yang direncanakan adalah membuat shelter alias halte khusus untuk pengemudi ojek online, sebagai tempat menunggu penumpang atau parkir sementara selagi memesan makanan bagi pelanggan.
Dia mencontohkan dua shelter ojek online di mal Senayan City dan Pacific Place yang sudah bisa dimanfaatkan sebagai area drop off dan menjemput penumpang.
"Dua tempat itu jadi percontohan. Kami akan kembangkan di area-area berikutnya," ujar Jaka saat ditemui usai acara peluncuran Paket Siap Online Go-Jek bersama Telkomsel di Jakarta, Jumat.
Jaka mengatakan lokasi yang berpotensi menjadi shelter antara lain tempat parkir di pusat perbelanjaan atau perkantorkan. Pihaknya kini disebut sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan manajemen terkait untuk membuka shelter.
Sistem Rating Penumpang
Dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan, baik untuk driver maupun penumpang, Go-Jek juga berencana menerapkan sistem rating untuk menilai penumpang. Selama ini di aplikasi Go-Jek, sistem rating hanya berlaku satu arah untuk driver saja.
Perusahaan transportasi berbasis aplikasi lain, Uber, sebelumnya sempat menerapkan sistem rating untuk penumpang.
"Ini komitmen kami untuk menunjukkan bahwa keselamatan penting untuk kedua belah pihak. Para mitra (driver) banyak mengeluhkan karena (rating penumpang) belum diterapkan," ujarnya.
Untuk sekarang, Go-Jek baru mengujicoba sistem rating penumpang. Jaka mengaku belum bisa mengungkap kapan fitur itu akan benar-benar diterapkan dalam aplikasi. Yang jelas, kehadirannya nanti diharapkan bisa membantu keamanan dan kenyamanan, baik untuk pihak driver maupun penumpang.
"Dengan adanya visibility terhadap kedua belah pihak, maka pelanggan dan mitra bisa terbantu," pungkas Jaka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Go-Jek Ingin Perbanyak “Shelter” untuk Driver".
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR