Facebook memastikan bahwa data-data pribadi sekitar 1 juta orang Indonesia tidak disalah gunakan dalam kontroversi Cambridge Analytica beberapa waktu lalu.
"Facebook telah melaporkan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahwa data pengguna dari Indonesia sama sekali tidak diambil (oleh Cambirdge Analytica)," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan.
Juru bicara Facebook juga sudah lebih dulu mengatakan bahwa ada kemungkinan data sejumlah pengguna di Indonesia yang diakses, tapi tidak disalahgunakan.
"Catatan publik serta bukti yang ada saat ini mengindikasikan bahwa Aleksndr Kogan tidak memasok Cambridge Analytica atau SCL (induk usahanya), dengan data-data milik para pengguna di Indonesia," ujar juru bicara tersebut.
Sebelumnya, pada April lalu, salah satu pegawai Facebook mengatakan bahwa ada kemungkinan data pengguna Indonesia yang diambil oleh Cambridge Analytica. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,26 persen dari total pengguna global, atau sekitar 1.096.666 orang.
Keterangan tersebut memicu Menkominfo Rudiantara melontarkan ancaman menghentikan operasional Facebook di Indonesia, jika terbukti ada kebocoran data pribadi.
Kontroversi Cambridge Analytica sendiri terjadi dalam ranah global.
Total ada sekitar 87 juta data pribadi pengguna Facebook yang telah diambil dan disalah gunakan.
Facebook mengatakan bahwa data pribadi itu dipanen oleh Kogan melalui kuis kepribadian yang tersebar di media sosial tersebut, serta aplikasi buatannya telah diunduh oleh 270.000 orang.
Adapun data yang diakses bukan hanya milik pengguna yang mengikuti kuis saja, tetapi sampai menjangkau data pribadi milik orang dalam daftar peretemanannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Facebook Pastikan Data Pengguna Indonesia Tak Dipakai Cambridge Analytica".
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR