Orbis Research mengungkapkan peningkatan penggunaan layanan berbasis cloud, big data analytics, dan Internet of Things (IoT) telah membantu pertumbuhan signifikan dalam pembangunan pusat data di seluruh dunia.
Analis memperkirakan pasar pusat data di Asia Tenggara tumbuh sebesar 13,88 persen selama periode 2015-2021.
Enterprise Products Integration Pte Ltd (EPI), penyedia solusi data center terkemuka di dunia telah menunjuk PT. Data Center Integrasi (DCI) sebagai Distributor Resmi layanan audit dan sertifikasi Pusat Data di Indonesia.
Sejak Januari 2018, DCI telah menawarkan jasa audit dan sertifikasi kelas dunia standar EPI untuk DCDV – Data Centre Design Validation, DCCC – Data Centre Conformity Certification, dan DCOS – Data Centre Operations Standard kepada pelanggan di Indonesia.
EPI sendiri adalah perusahaan spesialis pusat data global asal Eropa yang beroperasi di seluruh dunia di lebih dari 50 negara melalui operasi langsung dan jaringan mitranya.
Tjendradjaja Tungga, Presiden Direktur DCI mengatakan EPI sangat ahli di bidangnya dengan 30 tahun pengalaman di industri pusat data dengan fokus yang jelas, membuktikan posisi mereka di pasar, dan lebih signifikan lagi, kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan industri pusat data yang selalu berubah.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan EPI. Keunggulan kompetitif mereka sangat banyak dan sangat menarik bagi kami sebagai mitra maupun bagi pelanggan kami," pungkasnya
"Kami optimis dengan pasar pusat data Indonesia yang terus tumbuh. Salah satu industri yang menjadi sasaran kami adalah perbankan dan finance yang tentu membutuhkan layanan audit dan sertifikasi pusat data standar internasional," tambahnya.
Edward van Leent (Chairman & CEO untuk EPI Group of Companies) mengatakan DCI dan EPI memiliki banyak kesamaan dalam cara beroperasi, tingkat profesionalisme dan kecepatan ke pasar, membuat keputusan berdasarkan informasi terkini dan menentukan, juga selalu fokus pada kebutuhan pelanggan.
"Kami sangat menghormati DCI untuk kesuksesan bisnis yang telah mereka bangun dalam waktu yang relatif singkat dalam industri yang sangat kompetitif ini," ujarnya.
3 Faktor Utama
Menurut Asosiasi Penyedia Pusat Data Indonesia (IDPRO), ada tiga pendorong utama dalam bisnis pusat data di Indonesia. Pertama, makroekonomi dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan PDB per kapita, pertumbuhan sektor ritel.
Kedua, teknologi dengan peningkatan infrastruktur internet di sebagian besar kota, ketersediaan ponsel cerdas dengan harga terjangkau, dan pertumbuhan e-commerce. Ketiga, regulasi mengenai kedaulatan data, keamanan nasional, dan perlindungan data pribadi.
Saat ini, anggota IDPRO menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar pusat data di Indonesia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR