Twitter memblokir lebih dari 143 ribu akun-akun bot yang bisa mengirim cuitan secara otomatis sejak April 2018. Hal itu merupakan langkah Twitter untuk menyeterilkan platform dari semua kegiatan berbau hoax.
Twitter pun sedang memperketat application programming interfaces (API) yang merupakan serangkaian kode dan protokol untuk menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lain.
Twitter memperketat API supaya pengembang pihak ketiga bisa menciptakan aplikasi lain yang terhubung sistem.
"Kami berkomitmen menyediakan akses ke platform untuk produk dan layanan. Kami ingin Twitter menjadi sarana berinteraksi yang lebih baik," kata Rob Johnson ( Direktur Senior Manajemen Pengembangan Produk Twitter) seperti dikutip Wired.
Bulan lalu, Twitter telah menghapus lebih dari 70 juta akun bot yang digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, menyusul banyak berita hoax, cuitan spam, pelanggaran privasi, dll yang beredar di Twitter.
Twitter juga telah menangguhkan sekitar 58 juta akun lantaran konten-kontennya bermuatan ekstremis.
Selain itu, Twitter akan meminta detail mengenai tujuan penggunaan aplikasi tersebut dan memberlakukan pembatasan umur. Twitter akan memblokir pengguna yang masih di bawah umur ketika mereka mendaftar, bahkan jika mereka sekarang berusia di atas 18 tahun.
Twitter akan mengunci akun setiap pengguna yang tanggal lahirannmasih berusia di bawah 13 tahun pada saat membuat akun.
Source | : | Wired |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR