Tidak terasa beberapa hari lagi perhelatan Asian Games akan segera digelar. Sebagai tuan rumah, tentunya Indonesia harus memastikan bahwa perhelatan olahraga akbar di Asia ini dapat berlangsung sebagaimana mestinya.
Dalam pelaksanaannya, Indonesia memang dituntut untuk mempersiapkan performa yang prima dan totalitas dari berbagai aspek, baik mulai dari altet-atlet yang akan bertanding hingga sarana dan prasarana selama perhelatan ini berlangsung.
Dari semua persiapan tersebut, nyatanya ada beberapa teknologi yang dipersiapkan untuk mendukung kelancaran berlangsungnya ajang olahraga ini. Nah, berikut adalah beberapa teknologinya:
Untuk mendukung seluruh sistem informasi selama pergelaran Asian Games, Pemerintah Indonesia dan INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee) telah resmi menggandeng perusahaan Ssangyong Information and Communication Corp (SICC). Sama seperti Asian Games sebelumnya, perusahaan Ssangyong akan membangun sistem yang bernama Asian Games Information System (AGIS).
Nantinya, Layanan sistem informasi terintegrasi dari AGIS akan mencakup terhadap data seperti jadwal siaran pertandingan, informasi arena pertandingan, hasil dari pertandingan, profil setiap atlet, sistem transportasi dan data-data penting lain terkait demi kelancaran ajang ini.
Sebagai salah satu upaya untuk menjamin keamanan selama berlangsungnya Asian Games, penambahan kamera CCTV akan dilakukan di dua kota yang menjadi tempat berlangsungnya acara ini, yaitu Jakarta dan Palembang.
Kota Jakarta akan mendapat penambahan kamera CCTV sebanyak 300 buah, sedangkan Palembang sebanyak 400 buah. Dilengkapi dengan teknologi face recognition atau pendeteksi wajah, kehadiran CCTV ini diharapkan dapat mencegah dan mengantisipasi berbagai ancaman keamanan seperti serangan teroris misalnya.
Untuk menjaga obyektivitas selama pertandingan di Asian Games, cabang olahraga bulutangkis dikabarkan akan menggunakan teknologi Hawk Eye atau mata elang. Menariknya, penggunaan teknologi ini merupakan yang pertama kalinya selama Asean Games pernah diadakan.
Teknologi Hawk Eye ini menggunakan kamera berkemampuan tinggi yang diletakkan pada sekitar area lapangan. Kamera ini berfungsi merekam video yang kemudian menentukan apakah shuttelcock berada di posisi luar atau dalam garis. Dengan teknologi ini, otomatis akan memudahkan wasit maupun juri lapangan dalam mengambil keputusan dengan berdasarkan rekaman video yang ada.
Untuk menghindari adanya tiket palsu dan praktik pembelian tiket lewat calo, untuk pembelian tiket pada Asian Games akan menggunakan sistem E-Ticket. Setiap tiket ini akan berbentuk E-Voucher yang dilengkapi dengan QR Code yang kemudian dapat ditukarkan pembeli dengan thermal tiket atau wristband tiket saat memasuki venue pertandingan.
Perlu diketahui, data-data seperti kartu identitas, e-mail dan nomor ponsel diperlukan ketika melakukan pembelian dan juga ketika penukaran tiket. Selain itu, satu kartu identitas juga hanya diperbolehkan melakukan pembelian sebanyak empat tiket, terkecuali untuk pembelian group booking dari organisasi tertentu.
Bertepatan dengan digelarnya ajang Asian Games 2018, Telkomsel akan perkenalkan jaringan 5G untuk pertama kalinya di Indonesia dengan menghadirkan ‘Telkomsel 5G Experience Center’ yang dilengkapi dengan perangkat-perangkat yang sudah mengimplementasikan teknologi 5G.
Seluruh perangkat yang terdapat pada ‘Telkomsel 5G Experience Center’ diharapkan dapat mengedukasi pengunjung secara langsung tentang manfaat dan keunggulan dari teknologi 5G di masa yang akan datang seperti high speed data rate, lower latency, geo-tagging, dan autonomous driving.
Selain perkenalkan teknologi 5G pertama di indonesia, Telkomsel juga mempersiapkan infrastuktur jaringan berupa menyiagakan 1.000 BTS di Jakarta dan Palembang untuk mengamankan kebutuhan publik 175 titik prioritas utama.
Berkaca dari serangan siber yang terjadi ketika berlangsungnya Asian Games 2014 yang diadakan di PyeongChang, Korea Selatan, pemerintah Indonesia dan INASGOC melakukan persiapan untuk mengantisipasi terjadinya hal yang mungkin sama terjadi pada Asian Games tahun ini.
Bekerjasama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan badan lainnya, seluruh badan yang terlibat ini akan melakukan antisipasi dan pengamanan siber dari serangan-serang yang dilakukan oleh para hacker atau peretas.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR