Ratusan akun Instagram dilaporkan telah diretas. Kejadian ini dilaporkan mulai terjadi sejak awal bulan Juli 2018. Korban peretasan mendapati akunnya tiba-tiba log-out dan tidak bisa log-in kembali.
Mereka yang menghubungkan Instagram dengan Facebook, mendapati jika foto profil Instagram mereka diganti menjadi karakter kartun. Beberapa korban mengaku jika password, nomor ponsel, dan alamat e-mail yang digunakan untuk log-in Instagram telah berubah.
Saat ingin memulihkan akun dengan memilih opsi "Lupa kata sandi", Instagram menginformasikan jika password mereka dikirim ke alamat e-mail dengan domain Rusia. Hal ini juga terjadi ke pengguna Instagram yang mengaktifkan otentikasi dua faktor (two-factor-authentication).
Pengguna Instagram yang mengalami peretasan mengeluhkan kejadian ini di Twitter dan situs Reddit. Bahkan topik tentang peretasan Instagram ini juga sempat masuk ke Google Trend bulan ini.
Namun, pihak Instagram justru menyangsikan. Instagram mengaku belum melihat adanya peningkatan laporan peretasan akun Instagram penggunanya.
"Ketika kami mengetahui akun telah disusupi, kami mematikan akses ke akun tersebut, dan korban yang terdampak akan masuk ke proses remediasi, sehingga mereka bisa mereset password dan mengambil langkah lain untuk mengamankan akun mereka," jelas perwakilan Instagram.
Namun dengan nomor ponsel dan e-mail yang dicuri hacker, cara tersebut tidak lagi berlaku. Salah satu korban yang melaporkan akunnya yang diretas hacker ke Instagram, tidak mendapat hasil yang memuaskan.
"Ketika saya melaporkannya, mereka mengirim e-mail otomatis yang meminta saya untuk log-in dan mengubah password. Tentu saja untuk saat ini hal tersebut tidak mungkin dilakukan," jelas salah satu korban bernama Woznicki kepada Mashable.
Pengguna lain mengalami hal serupa. Abigail Nowak salah satunya, ia mengatakan jika Instagram mengirim tautan yang rusak saat ia ingin memulihkan akun.
"Apa yang dikirim Instagram untuk mendapatkan akun Anda kembali cukup menggelikan dan mengarah ke tautan rusak atau mati, serta e-mail dari robot yang tidak mengarahkan Anda ke situs mana pun," kata Nowak.
Belum diketahui bagaimana pelaku bisa membobol ratusan akun Instagram dan motif di balik kejadian ini. Pelaku hanya mencuri detail informasi pengguna korban dan mengganti foto profil Instagram.
Hacker tidak memposting gambar tidak pantas di akun korban seperti aksi peretasan yang sudah-sudah. Belum bisa dipastikan pula apakah benar pelakunya orang Rusia atau hanya orang yang menyamar sebagai orang Rusia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Pengguna Instagram Mengaku Akun Mereka Diretas",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR