Di China, Samsung memiliki pabrik perakitan ponsel di kota Tianjin dan Huizhou. Pabrik Samsung di Tianjin itu memproduksi 36 juta ponsel setiap tahun, sementara pabrik di Huizhou menghasilkan 72 juta ponsel.
Belakangan, dirangkum Reuters, muncul kabar bahwa fasilitas produksi bernama Tianjin Samsung Telecom itu bakal ditutup. Sebabnya disinyalir berkaitan dengan pasaran Samsung yang menyusut di China, di samping ongkos tenaga kerja yang semakin meningkat.
“Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena pertumbuhan yang melambat. Kegiatan Samsung Electronics di Tianjin akan difokuskan pada kegiatan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi,” sebut Samsung dalam sebuah pernyataan.
Samsung belum mengungkapkan rencananya untuk pabrik ponsel di Tianjin. Di samping Tianjin, Samsung diketahui memproduksi smartphone di pabrik lain di Huizhou. Nasib pabrik ini pun belum jelas.
Pangsa pasar Samsung di pasaran smartphone China cenderung menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Lima tahun lalu, pabrikan Korea Selatan tersebut masih menguasai pangsa 20 persen.
Tahun ini, pangsanya jatuh menjadi kurang dari satu persen. Samsung menghadapi persaingan ketat dari para pabrikan lokal China yang makin naik daun, seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo, terutama dari segi harga perangkat.
Samsung pun belakangan lebih memfokuskan investasinya di industri ponsel di negara lain di luar China, seperti Vietnam dan India. Bulan lalu, Samsung baru saja membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di dekat kota New Delhi, India.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pabrik Penghasil 36 Juta Ponsel Samsung Bakal Ditutup?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR