Pemerintah Australia melarang dua vendor asal China, Huawei dan ZTE untuk memboyong jaringan 5G ke negara tersebut.
Padahal, Huawei sebelumnya telah sesumbar akan mengkomersilkan ponsel 5G pertamanya pada bulan Maret tahun depan.
Pelarangan ini terkait ancaman keamanan nasional yang dkhawatirkan pemerintah negeri kangguru itu. Beberapa waktu lalu, pemerintah Australia mempermasalahkan pedoman keamanan jaringan 5G, meski tidak menyebut secara spesifik vendor Huawei dan ZTE atau vendor asal China lain.
Namun pemerintah Australia menunjuk ke "semua vendor yang cenderung menjadi subjek ekstra yudisial dari pemerintah asing yang bertentangan dengan hukum Australia", yang disebut berisiko membawa ancaman keamanan nasional.
Keterangan bertentangan dengan hukum Australia tersebut kemungkinan merujuk pada aturan yang berlaku di China.
Aturan tersebut memberikan jalan bagi intelijen China untuk mengawasi dan menginvestigasi individu dan institusi dalam maupun luar negeri.
Hal ini memungkinkan badan intelijen China untuk menyita properti dan memobilisasi individu atau organisasi untuk melakukan spionase. Ketentuan ini berlaku untuk semua perusahaan, termasuk Huawei, ZTE, dan vendor China lainnya.
Dalam pedoman kemanan baru, pemerintah Australia menyatakan jika perbedaan pengoperasian jaringan 5G dibanding generasi sebelumnya, membawa negara mereka ke risiko ancaman nasional baru.
"Arsitektur baru ini memberikan cara baru untuk menghindari kontrol keamanan tradisional dengan mengeksploitasi perlengkapan jaringan yang dapat mengganggu kerahasiaan data pelanggan," jelas Kementrian Komunikasi dan Seni Australia seperti dikutip Tech Crunch.
Lebih lanjut, pemerintah mengingatkan kembali jika warga dan pemerintah Australia kerap menjadi sasaran kejahatan siber.
"Pemerintah tidak menemukan kombinasi teknik kontrol kemanan yang mumpuni untuk menangani risiko," lanjut pemerintah dalam rilisnya.
Menanggapi pemblokiran ini, Huawei menyatakan pihaknya telah memiliki teknologi nirkabel yang diklaim aman berjalan di Australia selama 15 tahun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR