Huawei menggelontorkan dana investasi senilai Rp219 triliun - Rp292 triliun (USD 15-20 miliar) untuk riset dan pengembangan (R&D) khususnya dalam jaringan 5G.
Huawei mengalokasikan sekitar 20-30 persen dari dana investasi itu untuk penelitian sains dasar, naik dari sebelumnya hanya 10 persen.
Dalam bisnis jaringan telekomunikasi, Huawei akan fokus meningkatkan kekuata dalam layanan 5G yang juga Intent-Driven Networks, data center cloud, dan lainnya.
Huawei juga berusaha menyediakan solusi jaringan cloud dan mengoneksikan lebih banyak orang, perangkat, dan infrastruktur jaringan seperti dikutip Huawei.
Huawei juga memiliki bisnis di bidang enterprise dengan menyediakan inovasi platform kepada pemerintahan dan industri yang meliputi solusi ICT, IoT, kecerdasan buatan (AI) dan big data.
Di sektor consumer, Huawei pun melahirkan banyak teknologi. Dari sisi kamera, Huawei menginovasi teknologi kamera smartphone melalui peluncuran Huawei seri P20.
Huawei Seri P20 Pro memiliki tiga kamera utama yang memiliki konfigurasi 40 MP (RGB/berwarna), 20 MP (monokrom), dan 8 MP (tele).
Hasil inovasinya itu pun menempatkan kamera P20 Pro sebagai yang paling gahar di situs DxOMark.
Huawei juga melahiran notebook pertamanya MarteBook X Pro yang memiliki desain FullView dan mempunyai bingkai layar tipis sehingga lebih leluasa dalam hal visual.
Saat ini Huawei memiliki 14 R&D dan 36 Joint Innovation Center di seluruh dunia, salah satunya berada di Beijing. Pada 2017, Huawei memiliki lebih dari 2.000 paten yang diajukan ke Uni Eropa.
Dari lebih dari 2.000 paten itu, Huawei memiliki lebih dari 74 ribu item. Huawei juga membukukan pendapatan sebesar CNY 325,7 miliar, naik 15 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR