Alibaba Group langsung bergerak cepat mencari nahkoda baru untuk menggantikan sosok karismatik Jack Ma (Pendiri Alibaba) yang memutuskan pensiun sebagai Chairman of the Board Alibaba Group pada 10 September 2019 bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-55.
Dalam surat yang ditujukan kepada para pemegang saham dan pelanggan Alibaba, Ma mengatakan akan tetap berada di dalam struktur perusahaan sampai pertemuan tahunan pemegang saham Alibaba pada 2020.
Alibaba Group pun menunjuk Daniel Zhang (CEO Alibaba Group) yang akan menggantikan Jack Ma sebagai Chairman Alibaba mulai 10 September 2019.
"Daniel Zhang adalah pemimpin dan inovator bisnis internasional yang terbukti dengan rekam jejak yang kuat dalam memberikan hasil," kata Ma.
Zhang memiliki latar belakang keuangan yang kuat karena Ia mendapatkan gelar sarjana keuangan dari Shanghai University of Finance and Economics.
Daniel Zhang yang mempunyai nama daratan China Zhang Yong bergabung ke Alibaba Group pada 2007. Sebelum bergabung dengan Alibaba Group, Daniel menjabat sebagai Chief Financial Officer Shanda Interactive Entertainment Limited, pengembang dan operator game online.
Dari 2002 - 2005, Daniel adalah manajer senior dari Audit PricewaterhouseCoopers dan Divisi Penasihat Bisnis di Shanghai. Zhang juga pernah bekerja di kantor Shanghai Arthur Andersen selama tujuh tahun.
Pada awal karirnya, ia menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) Taobao. Taobao sendiri merupakan salah satu anak usaha Alibaba yang menyerupai situs lelang eBay dengan fokus kepada barang elektronik.
Pada 2008, Zhang menjadi Chief Operating Office Taobao dan karirnya melesat pada 2011 dengan menjabat Presiden Tmall, platform business-to-consumer (B2C) milik Alibaba.
Di Tmall, ia sukses membuat terobosan program belanja tahunan 11 November Shopping Festival (Single's Day), terbukti pembeli menghabiskan sekitar USD25 miliar atau Rp372 triliun pada tahun lalu.
Event tahunan itu menjadi hari belanja offline dan online terbesar di dunia hingga sekarang, mengalahkan momen belanja serupa bonanzas di seluruh dunia, termasuk Black Friday di AS dan Hari Perdana Amazon, yang tahun lalu menghasilkan penjualan sebesar US$1 miliar.
Kesukesan Zhang memimpin Tmall membuat Alibaba Group kepincut menarik Zhang ke kantor pusat. Pada 2013, pria kelahiran 11 Januari 1972 itu menjabat sebagai COO Alibaba Group dan ia berperan mengawasi operasi bisnis Alibaba Group di Tiongkok maupun di luar negeri.
Pada Mei 2015, Daniel Zhang menggantikan Jonathan Lu sebagai CEO Alibaba Group yang gagal memimpin perusahaan lantaran pendapatan Alibaba turun sebesar 49 persen pada awal 2015.
Jack Ma menyanjung Zhang yang memiliki kepercayaan dari seluruh tim manajemen dan tidak ada orang yang lebih baik untuk memimpin Alibaba Group. "Sejak Zhang sebagai chief executive, pertumbuhan Alibaba sangat konsisten selama 13 kuartal berturut-turut," ungkap Ma dalam sebuah surat kepada staf.
Baca Juga : Kisah Pendiri Whatsapp yang Kini Makan Gaji Buta dari Facebook
Zhang mempelopori strategi seluler perusahaan pertama untuk platform e-commerce, mengawasi akuisisi perusahaan bernilai jutaan dolar seperti Youku Tudou, dan sekarang berfokus pada perluasan strategi Ritel Baru perusahaan yang menggabungkan online dan belanja offline untuk memberi konsumen pengalaman tanpa batas sambil membantu bisnis usaha kecil dan menengah.
Di bawah kepemimpinannya, Alibaba kini memiliki kapitalisasi pasar USD420,9 miliar dan merupakan perusahaan paling berharga di Asia.
"Pemikiran analisisnya sulit ditandingi, ia sangat memegang teguh misi dan visi kami, ia merengkuh tanggung jawabnya dengan penuh semangat, dan ia memiliki keberanian untuk berinovasi serta menguji model-model bisnis yang kreatif," ungkapnya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
"Atas kerja kerasnya, ia pantas disebut sebagai CEO nomor 1 tahun 2018 oleh media bisnis di Tiongkok. Ia dan timnya telah mendapat kepercayaan dan dukungan dari para pelanggan, karyawan, dan pemegang saham."
Alibaba adalah perusahaan yang berbasis di Hangzhou, Tiongkok yang merupakan kota kelahiran Jack Ma.
Alibaba berdiri pada 1999 sebagai bisnis e-commerce dengan modal awal 60 ribu dolar AS, dan dalam waktu kurang dari dua dekade telah berkembang menjadi perusahaan teknologi raksasa senilai 420 miliar dolar AS.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR