Tiongkok membuka pengadilan Internet kedua di Beijing untuk melindungi transaksi bisnis, informasi pribadi dan hak cipta di dunia maya.
Pengadilan Internet itu akan mengatasi kasus hukum di Internet seperti masalah perdagangan onlilne, layanan kontrak, peminjaman, dan masalah hak cipta.
Pemerintah Tiongkok harus membentuk pengadilan Internet karena pertumbuhan aktivitas online yang tinggi. Survei China Internet Network Information Center memiliki 802 juta pengguna Internet dan sebanyak 71 persen dari mereka merupakan konsumen belanja online.
An Fengde (Wakil Direktur Pengadilan Tinggi Beijing) mengatakan permasalahan Internet melonjak tajam di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, pengadilan menangani 37.631 kasus, naik 24,4 persen.
"Pengadilan Internet ini akan memperkuat perlindungan digital terhadap aset digital, hak kekayaan intelektual, informasi pribadi dan rahasia bisnis untuk mendorong dunia digital yang aman dan teratur," kata An Fengde kepada Xinhua seperti dikutip CNET.
Baca Juga : Peraturan Baru Tiongkok ini Bakal Bikin Tencent Merugi Rp295 Triliun
Pengadilan Internet yang berada di Zhongguancun Fengtai Science Park memiliki 38 hakim dan memiliki pengalaman rata-rata selama 10 tahun. Uniknya, pengadilan itu akan dibuka selama 24 jam melalui platform litigasi digital.
Pengadilan Internet itu memungkinkan pengguna mengakses secara online proses kasus dari memasukan berkas, medasi, mendengar keterangan hingga vonis.
Pada tahun pertama, pengadilan Internet itu menangani 12 ribu kasus dan menangani sekitar 10.600.
Baca Juga : Demi Tiongkok, Apple Hapus Puluhan Ribu Aplikasi Judi Ilegal
Saat ini Tiongkok memiliki 800 juta pengguna Internet dan jumlahnya terus bertambah.
Source | : | CNET |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR