Go-Jek sedang mencari sumber pendanaan baru senilai USD2 miliar atau sekitar Rp29,7 triliun untuk mempercepat ekspansi bisnisnya di luar negeri.
Saat ini Go-Jek sedang mengincar empat negara di Asia Tenggara sebagai wilayah operasional baru mereka yaitu di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina.
Go-Jek sudah hadir di Vietnam dengan nama Go-Viet dan nama Get di Thailand. Di Vietnam, aplikasi Go-Jek diklaim telah diunduh 1,5 juta kali dalam enam minggu dan memiliki 25.000 mitra Go-Jek.
Go-Viet pun akan menawarkan fasilitas layanan lain seperti aplikasi Go-Jek di Indonesia, yakni Go-Car, Go-Food, dan Go-Pay.
Kini Go-Jek pun sedang melakukan penjajakan dengan perusahaan lokal asal Filipina Velox Technology Philippines yang sedang mengajukan permohonan izin untuk beroperasi seperti dikutip Bloomberg.
Peluang kehadiran Go-Jek di Filipina pun sangat baik karena salah satu politisi lokal Lois Campos mengharapkan kehadiran Go-Jek untuk menantang dominasi Grab yang menjadi pemain tunggal transportasi online di Filipina.
Sampai saat ini, belum diketahui siapa yang akan menjadi pemasok modal berikutnya di Go-Jek. Sebelumnya, nama-nama besar seperti Tencent Holding Ltd, Tamasek Holdingn Pte, dan Warburg Pincus sudah menyuntikan dananya ke Go-Jek.
Pendanaan terakhir yang diterima Go-Jek senilai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp22,3 triliun. Bloomberg menaksir nilai valuasi Go-Jek kini mencapai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp74,4 triliun.
Perwakilan Go-Jek enggan memberikan komentar atas hal ini.
Source | : | Bloomberg |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR