Yang harus menjadi perhatian Anda adalah layanan cloud ini harus memberikan fitur file history. Fitur ini secara otomatis akan menyimpan semua versi file yang disimpan dalam kurun waktu tertentu. Jika file Anda rusak atau dienkripsi ransomware, Anda hanya perlu login ke layanan cloud dan me-restore ke versi file sebelumnya.
Tips 2: Lakukan update sistem operasi dan aplikasi secara otomatis
Sebagai informasi, Microsoft melakukan update sekuriti setiap hari Selasa minggu kedua setiap bulan. Biasakan untuk memperhatikan jadwal ini karena umumnya komputer akan restart jika terjadi update sistem operasi.
Sama pentingnya seperti update pada sistem operasi, update pada semua program yang terinstal di komputer juga menjadi hal esensial. Aplikasi populer yang sering dieksploitasi adalah peramban (Firefox, Chrome, Safari, Opera, dan Internet Explorer), Adobe Flash Player, Java, dan freeware populer seperti download manager dan sejenisnya.
Untuk administrator, Anda dapat mempertimbangkan Comodo Patch Management atau Flexera Software Inspector untuk menjaga jaringan komputer yang Anda lindungi.
Tips 3: Filter Spam
Jika Anda mengelola mail server Anda sendiri, pastikan filter spam pada e-mail berfungsi dengan baik. Metode yang paling sering dan sukses digunakan dalam menyebarkan ransomware adalah menyaru sebagai lampiran e-mail. Lampiran bisa berupa pemberitahuan pengiriman barang, lamaran kerja, tagihan, dan surat resmi dari lembaga pemerintahan.
Kabar baik untuk pengguna layanan Gmail, Yahoo Mail, atau Outlook, pekerjaan rumah menyaring pesan sampah dan berbahaya seperti ini telah dilakukan oleh penyedia mail server.
Tips 4: Nonaktifkan file sharing
Nonaktifkan file sharing yang tidak perlu dan hindari semaksimal mungkin memberikan hak full sharing ke jaringan.
Tips 5: Hati-hati Saat Download
Hati-hati dengan apapun yang Anda unduh dari internet dan jangan sembarangan menjalankan unduhan, lampiran, atau file yang tidak Anda ketahui keamanannya.
Tips 6: Instal Antivirus
Pasang antivirus yang memiliki kemampuan mengidentifikasi ransomware tanpa tergantung pada update. Jika memungkinkan gunakan antivirus yang memiliki kemampuan restore jika terinfeksi ransomware.
Namun sekali lagi, jangan tergantung sepenuhnya pada kemampuan antivirus. Tetap jadikan backup sebagai perlindungan utama data Anda.
Penulis: Alfons Tanujaya (Praktisi Antivirus, Specialist Vaksin.com)
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR