Go-Jek terus meningkatkan wilayah operasionalnya ke luar negeri, mulai dari Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina.
Go-Jek resmi beroperasi di Vietnam dengan nama Go-Viet bahkan Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia) ikut meresmikan pengoperasian Go-Viet di Vietnam.
Go-Jek pun akan hadir di Thailand dengan nama Get yang saat ini sedang melakukan perekrutan mitra driver.
Bulan ini, Go-Jek juga akan masuk Singapura tanpa menghadirkan layanan ojek online, mengingat perkembangan sepeda motor sangat minim di Singapura.
Namun, rencana perjalanan Go-Jek di luar negeri itu tidak berjalan mulus di Filipina.
Badan Regulator Transportasi di Filipina, Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB) mengatakan saat ini LTFRB sedang memberlakukan moratorium pemberian akreditasi kepada perusahaan transportasi karena pemerintah Filipina ingin melakukan evaluasi kinerja transportasi online di negaranya.
Baca Juga : Beda Pasar, Go-Jek Segera Beroperasi di Singapura Tanpa Layanan Ojek
LTFRB pun membenarkan Go-Jek telah mendaftar untuk beroperasi di negara kepulauan tersebut sejak Agustus.
"Moratorium ini sudah diberlakukan sebelum mereka mendaftarkan aplikasinya untuk mendapat akreditasi," kata Martin B. Delgra (Chairman LTFRB) seperti dikutip Business Review.
Aileen Lourdes (Anggota LTRFB) mengungkapkan Go-Jek sedang melakukan review regulasi transportasi online di Filipina yang membatasi kenaikan harga berlebihan dalam skema tarif petir.
"Di Filipina, Go-Jek hanya bisa menaikkan harga sampai dua kali lipat. Saya pun menanyakan kepada mereka, Apakah bisa bertahan dengan regulasi itu?, Go-Jek mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu," kata Lourdes.
Hingga saat ini, belum jelas kapan LTFRB akan mencabut moratorium tersebut.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR