Saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp15.194 perdolar AS dan kenaikan itu akan berdampak negatif kepada vendor smartphone di Indonesia karena harga produknya akan terkatrol naik.
Sebaliknya, pemegang lisensi ponsel pintar Nokia, HMD Global justru menurunkan harga sejumlah perangkatnya.
"Kita malah turun harga Nokia 2,3,5,6," kata Miranda Vania Warokka (Marketing Lead HMD Indonesia).
Hal itu terbukti, di situs resmi Nokia, ponsel pintar Nokia 3 dibanderol dengan harga Rp1,399 juta, jauh lebih murah dibanding saat peluncurannya Rp1,899 juta pada September 2017. Namun, ponsel pinar
Sementara itu, harga ponsel high-end Nokia 8 tidak mengalami perubahan harga tetap Rp6,499 juta.
Miranda menekankan sampai saat ini HMD Indonesia belum melakukan penyesuain harga produk-produk Nokia terkait pelemahan rupiah.
Bahkan, pelemahan mata uang rupiah tidak berpengaruh terhadap harga jual produknya di pasar dan pelemahan rupiah tidak mempengaruhi rencana-rencana HMD untuk pasar Indonesia.
"Sampai hari ini semua produk yang sudah launch tidak ada revisi harga, komitmen saja. Kalau memang harganya segitu mau dolar naik pun kita tetap pertahankan segitu," ucapnya.
"Pengaruhnya sih enggak ada kalau di harga jual. Sampai saat ini enggak ada yang krusial di planning dan segala macamnya. Pokoknya harganya segitu, enggak ada perubahan dan tetap komitmen memberikan segitu," ucapnya.
HMD akan berusaha memasang harga yang bersaing dengan para kompetitor di pasar smartphone Indonesia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR