Sebagai wujud kepedulian terhadap para korban bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah, perusahaan Schneider Electric memberi bantuan dengan mendistribusikan 1.000 unit lampu LED portable MOBIYA. Dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai alternatif energi listriknya, lampu ini dapat membantu para korban dalam proses pemulihan kondisi paska bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.
Adapun donasi 1.000 lampu tersebut disalurkan melalui kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan difokuskan kepada fasilitas-fasilitas publik darurat seperti tenda pengungsian, tenda medis maupun sekolah darurat.
tidak hanya itu, lampu LED portable MOBIYA ini juga akan digunakan oleh para relawan Palang Merah Indonesia untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban di wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
Electric Xavier Denoly, Country President Indonesia Schneider yang secara langsung menyerahkan donasi 1.000 lampu LED portable MOBIYA tersebut mengatakan “Harapannya dengan pendistribusian Lampu LED portable bertenaga surya ini dapat membantu secara optimal kerja rekan-rekan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam upaya penanggulangan bencana.”
Sebelumnya, pihak Schneider Electric mendapatkan informasi dari para relawan di lokasi bencana bahwa di wilayah-wilayah tertentu mereka masih mengandalkan genset untuk kebutuhan penerangan.
Untuk itu, dengan adanya Lampu LED portable MOBIYA tidak hanya dapat berfungsi sebagai lampu penerangan namun juga dapat menyimpan dan menjadi sumber listrik untuk isi ulang baterai ponsel.
Memiliki daya listrik hingga 48 jam, lampu ini diharapkan mampu memberikan alternatif untuk memastikan ketersediaan listrik agar proses evakuasi dan pemulihan kondisi paska bencana dapat berjalan dengan efektif.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia dr. Ritola Tasmaya, MPH mengatakan “Kami berterima kasih atas dukungan Schneider Electric kepada Palang Merah Indonesia dalam upaya penanggulangan bencana di Palu melalui penyediaan lampu tenaga surya yang mudah dibawa dan sesuai dengan kebutuhan lapangan yang terkadang minim akses listrik."
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR