Twitter siap mengambil langkah drastis dengan menghilangkan fitur Like di layanannya. Seperti diberitakan The Telegraph, rencana itu diungkapkan langsung CEO Twitter Jack Dorsey dalam sebuah acara terbatas di lingkungan Twitter. Bahkan Jack Dorsey menyebut Like akan hilang “dalam waktu dekat”.
Ini bukan pertama kali Jack Dorsey mengungkapkan rencana menghilangkan fitur berbentuk hati tersebut. Dalam acara Wired25 Summit bulan lalu, Jack mempertanyakan manfaat Like di platform Twitter. “Saat ini, tombol Like memberi insentif pengguna untuk mendapatkan Like sebanyak-banyaknya” ungkap Jack.
Hal ini secara tidak langsung membuat orang berlomba mendapatkan Like sebanyak-banyaknya, kalau perlu dengan ungkapan yang provokatif. “Apakah itu hal yang benar? Bukankah sebaiknya insentif diberikan untuk percakapan yang sehat?” ungkap Jack dengan nada retorik.
Akan tetapi beberapa saat setelah berita tersebut tersebut, tim komunikasi Twitter segera memberikan klarifikasi. Melalui akun resminya, tim komunikasi Twitter mengungkapkan rencana menghilangkan Like adalah bagian dari usaha Twitter untuk terus meningkatkan layanannya. “Kami masih dalam tahap awal dan belum ada rencana pasti yang bisa dibagi” tulis Twitter.
Salah satu tim komunikasi Twitter, Brandon Borrman, juga meluruskan ungkapan “dalam waktu dekat” yang diungkapkan Jack. “Belum ada timeline dari rencana tersebut. Dipastikan tidak akan terjadi segera” tulis Brandon.
Seperti media sosial lain, Twitter saat ini mendapat tekanan dari publik untuk mengurangi dampak negatif penggunaan media sosial di masyarakat dunia. Saat ini, Twitter sedang bergulat mengurangi tweet bernada ancaman, perundungan, dan hoaks yang masih banyak beredar di Twitter.
Tak heran dalam banyak kesempatan, Jack Dorsey selalu mengungkapkan visinya membuat Twitter menjadi platform untuk percakapan yang sehat.
Namun rencana menghilangkan tombol Like sebenarnya juga mengundang tanda tanya. Agak sulit menarik korelasi dari menghilangkan tanda Like dengan mewujudkan komunikasi yang sehat. Apalagi menekan tombol Like sebenarnya juga menjadi alat percakapan yang sehat, karena kita bisa setuju pandangan seseorang tanpa harus repot mengetikkan reply dari tweet tersebut.
Jadi, apakah Twitter benar-benar akan menghilangkan tombol Like? Kita tunggu saja.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR